Mamuju (Antara Sulbar) - Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Sulawesi Barat memantau penjualan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Mamuju.
"Pemantauan aktivitas di pelelangan ini untuk mengantisipasi kemungkinan ada pedagang nakal yang menjual ikan menggunakan bahan pengawet berbahaya atau formalin," kata Direktur Polair Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Toni Ariadi di Mamuju, Senin.
Walaupun tidak menemukan kan mengandung pengawet berbahaya, namun personel Ditpolair Polda Sulbar kata Toni Ariadi, tetap mengingatkan pedagang dan nelayan di TPI di Pelabuhan Mamuju agar tidak menggunakan formalin pada ikan yang akan dijual karena perbuatan tersebut melanggar undang-undang dan dapat dipidana.
"Kami mengingatkan para pedagang maupun nelayan bahwa penggunaan formalin pada ikan melanggar undang-undang dan dapat diancam dengan pidana serta dapat didenda," terangnya.
"Jika ditemukan ikan berformalin akan diproses karena telah melanggar undang-undang No 45 tahun 2009 tentang Perikanan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar," tegas Toni Ariadi.
Kepada para nelayan, personel Ditpolair Polda Sulbar lanjut Toni Ariadi juga mengingatkan agar mereka tidak menggunakan alat tangkap yang dapat merusak ekosistem dan biota laut.
"Kami tidak henti-hentinya mengingatkan kepada para nelayan agar senantiasi menjaga sumber pencaharian mereka dengan tidak menggunakan alat tangkap ikan yang dapat merusak biota laut," kata Toni Ariadi.
Selaian memantau aktivitas penjualan ikan di TPI untuk mengantisipasi penjualan ikan berformalin, personel Ditpolai Polda Sulbar tambahnya, juga memonitor kawasan wisata Pantai Tanjung Ngalo di Desa Dunkait Kabupaten Mamuju.
"Di Mamuju, terdapat pantai pasir putih yang belum banyak di ketahui oleh masyarakat luas karena letaknya tersembunyi dan agak sulit terjangkau dengan kendaraan bermotor. Pantai tersebut berada di Desa Dunkait yang memiliki panjang lebih sekitar dua kilometer dengan pasir yang putih yang terhampar di sepanjang pantai," ucapnya.
"Pantai Tanjung Ngalo memiliki beberapa keunggulan, antara lain pasir yang putih, panjang pantai yang cukup panjang dan dikelilingi hutan bakau dan tumbuhan yang asri, air laut yang tidak dalam yang aman untuk anak-anak. Kekurangannya adalah akses jalan yang kurang ke pantai harus berjalan kaki lebih kurang 500 meter dengan melewati jalan setapak. Inilah yang perlu dijaga agar kawasan itu tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab," jelas Toni Ariadi.
Berita Terkait
Kapolda Sulbar dan DPRD Lampung sepakati penegakan hukum sengketa tanah
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib
Polri gelar Operasi Puri Agung 2024 amankan WWF ke-10 di Bali
Kamis, 25 April 2024 16:14 Wib
Ditlantas dan Tim RTMC tingkatkan keselamatan berlalu lintas di Sulawesi Barat
Kamis, 25 April 2024 16:10 Wib
Polisi: Pembuatan video penistaan agama untuk mendapat endorsemen
Rabu, 24 April 2024 15:59 Wib
Polda Sulsel bentuk satgas untuk urai kemacetan Poros Maros-Bone akibat pelebaran jalan
Selasa, 23 April 2024 20:38 Wib
Kompolnas minta atasan lima oknum polisi terlibat narkoba turut diperiksa
Selasa, 23 April 2024 10:10 Wib
Polda Sulbar siagakan 1.083 personel pengamanan kunjungan Presiden Jokowi
Minggu, 21 April 2024 19:49 Wib
Polisi imbau penggunaan jalur alternatif hindari longsor Tompo Ladang
Minggu, 21 April 2024 10:29 Wib