Gorontalo (Antara Sulsel) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Surya Chandra Surapaty mengatakan bahwa keberhasilan program KB mengakibatkan kondisi kependudukan Indonesia mengalami fenomena bonus demografi.
"Hal itu merupakan keberhasilan program KB pada masa 1970-2000 dengan menurunkan angka kelahiran total 5,6 menjadi 2,6," kata Surya saat peringatan Hari Keluarga Nasional tingkat Provinsi Gorontalo, Kamis.
Bonus Demografi sendiri adalah suatu keadaan populasi penduduk dimana jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mendominasi atau lebih dari 50 persen hingga 70 persen dibanding jumlah penduduk usia tidak produktif atau 14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas.
Namun Surya mengatakan bahwa bonus demografi tersebut bisa menjadi 'pedang bermata dua', bisa menjadi anugerah bagi kesejahteraan masyarakat jika tenaganya berkualitas, namun jika tidak berkualitas akan menjadi bencana kependudukan dan munculnya berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas.
"Untuk itu, bonus demografi ini harus kita persiapkan dan dimanfaatkan dalam rangka mempercepat kesejahteraan rakyat Indonesia," tuturnya.
Surya juga mengingatkan pentingnya Keluarga Berencana, tidak hanya dimaknai sebagai upaya pengendalian kelahiran semata, namun membangun kesadaran akan pentingnya perencanaan dalam setiap keluarga Indonesia.
"Yaitu bagaimana kita membangun keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, merencanakan kemandirian ekonomi keluarga, merencanakan keluarga yang berpendidikan dan merencanakan keluarga yang sehat," lanjut Surya, lagi.
Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan keluarga berencana tersebut akan memberi manfaat bagi generasi masa depan dan negara dalam mengelola kehidupan yang lebih sejahtera.
"Peringatan Harganas ini sebagai langkah nyata mewujudkan keluarga yang berketahanan, saya mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk mewujudkan keluarga yang berkumpul, berinteraksi, melindungi dan peduli," imbuhnya.
Ia berharap kesadaran masyarakat akan arti penting keluarga yang tidak hanya pada Hari Keluarga Nasional saja, melainkan terus menerus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berita Terkait
BKKBN Sulsel berdayakan ekonomi keluarga berisiko stunting di Jeneponto
Selasa, 7 Mei 2024 13:40 Wib
PLN menerangi rumah 876 keluarga di 33 dusun Provinsi Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 22:18 Wib
Forkesi Chapter Makassar mengedukasi tumbuh kembang anak
Sabtu, 4 Mei 2024 18:07 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib
Keluarga taruna tewas dianiaya akan menuntut pertanggungjawaban STIP Marunda
Sabtu, 4 Mei 2024 11:14 Wib
Pemkot dan PKK Makassar mendorong masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 11:03 Wib
Bupati optimistis Kerukunan Keluarga Bulukumba bisa menarik investor
Selasa, 23 April 2024 6:38 Wib
KPK akan periksa keluarga SYL terkait penyidikan dugaan TPPU
Sabtu, 20 April 2024 7:40 Wib