Makassar (Antara Sulsel) - Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk UNESCO, Prof Dr Fauzi Soelaiman mengatakan pihaknya siap menampilkan pertunjukan I La Galigo untuk mendukung dan memuluskan langkah perahu pinisi masuk sebagai warisan budaya dunia di UNESCO pada Desember 2017.
Prof Dr Fauzi Soelaiman di Makassar, Senin, mengatakan warisan pinisi memang telah didaftarkan ke UNESCO dan pengumuman apakah layak dicatat sebagai warisan budaya akan digelar pada Desember mendatang.
"Dan dalam menyambut itu, kami berharap bisa melakukan suatu pagelaran yang diharapkan melalui penggalan I La Galigo yang menceritakan pinisi yang direncanakan September atau Oktober di Paris," katanya.
Mengenai rencana itu pula, pihaknya memutuskan untuk bertemu dan menemui Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo serta Bupati Bulukumba yang memang menjadi asal dari perahu tradisional pinisi.
Ia menjelaskan, untuk kegiatan yang rencana dilaksanakan pada September atau Oktober tersebut, tentunya diharapkan bisa lebih memperkenalkan warisan pinisi dan I La Galigo ke masyarakat UNESCO dan Perancis.
Jika itu bisa dilakukan, kata dia, maka tentu diharapkan semakin menjaga peluang pinisi bisa diterima dan tercatat sebagai warisan budaya Indonesia di UNESCO.
"Pertunjukan I La Galigo dan pinisi itu memang bukan menjadi syarat namun sebagai upaya lebih mengenalkan dua warisan itu ke masyarakat internasional khususnya UNESCO," ujarnya.
Selain pinisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan juga menggelar pameran untuk mendukung pantun dan pencak silat sebagai warisan budaya dunia UNESCO.
Kepala Bidang Sub Bidang Warisan Tak Benda Lien Dwiari mengatakan pameran tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat mengapresiasi warisan budaya tersebut sehingga timbul keinginan untuk melestarikannya.
Pada acara pameran tersebut akan ada lokakarya tentang tali temali oleh Pramuka, lokakarya pantun oleh Asosiasi Tradisi Lisan, pertunjukan pencak silat, dialog "Pantun di masa Sekarang" dan lainnya.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly mengatakan Kemendikbud telah mengirimkan dokumen dossier ke UNESCO untuk ketiga warisan budaya tak benda tersebut.
Pinisi akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Desember 2017 setelah melalui sidang UNESCO, sementara itu Pantun akan dibahas dalam sidang UNESCO 2018 dan Pencak silat akan dibahas pada 2019.
Berita Terkait
Maros Pangkep Unesco Global Geopark diusulkan menjadi KEK pariwisata
Jumat, 22 Maret 2024 3:06 Wib
Kemendikbudristek : Bahasa Indonesia jadi bahasa resmi sidang UNESCO
Jumat, 8 Maret 2024 11:23 Wib
Dinas Pariwisata Makassar mengedukasi siswa dengan wisata bahari
Selasa, 9 Januari 2024 19:14 Wib
Pemkot berkomitmen bawa Makassar menuju Kota Kreatif UNESCO
Sabtu, 16 Desember 2023 2:01 Wib
Budaya Sehat Jamu Indonesia ditetapkan sebagai WBTB UNESCO
Jumat, 8 Desember 2023 14:46 Wib
Mahasiswa Unhas meraih penghargaan YAR-TSRA Knowledge Summit 2023
Kamis, 16 November 2023 18:58 Wib
Geopark Maros-Pangkep berkolaborasi dengan Pemkot Makassar tingkatkan kunjungan wisatawan
Rabu, 15 November 2023 0:10 Wib
Pj Gubernur Sulsel harap masyarakat jaga kelestarian Taman Nasional Taka Bonerate
Jumat, 27 Oktober 2023 10:52 Wib