Makassar (Antara Sulsel) - Wali kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diberikan kepercayaan menjadi salah satu pembicara dalam fokus grup diskusi (FGD) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta.
"Pak Wali Kota bertolak ke Jakarta untuk menjadi pembicara di Lemhanas karena beliau diminta memberikan materi dihadapan para jenderal TNI," ujar Kabag Humas Makassar Firman Hamid Pagarra di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, gagasan inovatif dan ide-ide yang brilian membuat wali kota semakin banyak dilirik berbagai institusi baik pemerintahan maupun non pemerintahan untuk berbagi gagasan atau membawakan materi topik tertentu.
Di hadapan para jenderal yang sebagaian besar pernah menjadi kepala pasukan tersebut, wali kota menguraikan materi tentang esensi konektivitas.
Konektivitas yang dimaksudkannya yakni pokok-pokok persoalan dalam kajian tentang "Optimalisasi pembangunan konektivitas antarpulau guna meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi dalam rangka tercapainya tujuan nasional.
"Sesuai dengan kapasitas pak wali, beliau memberikan penjelasan tentang kajian optimalisasi pembangunan konektivitas antarpulau karena memang secara geografi Makassar berada di tengah-tengah Indonesia," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada pokok-pokok persoalan itu meliputi, pembangunan konektivitas antar pulau yang diperlukan guna mengakselerasi peningkatan kemandirian dan daya saing ekonomi wilayah dalam rangka pencapaian tujuan nasional yang belum dilaksanakan.
"Kemarin kami mendapat kunjungan dari negara-negara Uni Eropa, hampir semua duta besar hadir termasuk Singapura. Bagaimana intensnya Makassar terkonektivitas secara internasional dengan beberapa kalangan, yah salah satunya karena positioning (posisi geografis) kita," papar Danny.
Hanya saja bagi Danny, dirinya belum pernah melihat dalam perancangan pembangunan nasioanal positioning itu menjadi bagian penting dari sebuah perencanaan secara keseluruhan. Pulau- pulau tidak mampu mandiri dan mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya.
"Secara filosofis sistem konektivitas di Indonesia ini harus dirubah sehingga peran-peran pulau keluar. Kalau ada peran pulau maka konektivitas bisa diukur," terangnya.
Pada kesempata itu, ia merincikan tujuan dari pembangunan konektivitas ini yaitu untuk menganalisis pentingnya pembangunan konektivitas antarpulau, mengidentifikasi dan mengalisis peta prioritas pembangunan konektivitas antar pulau.
Selain itu, untuk menganalisis tentang peluang dan kendala bagi optimalisasi pembangunan konektivitas tersebut, baik yang berkaitan dengan sinergi kebijakan, anggaran, kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia serta partisipasi masyarakat, serta merekomendasikan langkah-langkah strategis yang diperlukan agar kebijakan menjadi optimal dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi, sehingga dapat mengakselerasi pencapaian tujuan nasional," jelasnya.
Berita Terkait
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar donor darah pada peringatan HBP ke-60
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan jasad ditimbun di Makassar
Kamis, 18 April 2024 14:41 Wib
Pj Sekda Sulsel harap PSBM beri manfaat bagi masyarakat
Kamis, 18 April 2024 14:01 Wib
KPU Makassar melansir syarat Pilkada calon perseorangan 67.402 e-KTP
Kamis, 18 April 2024 13:36 Wib
PIP Makassar melahirkan pelaut andal melalui Sepencatar jalur mandiri
Kamis, 18 April 2024 13:28 Wib