Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal meminta kepada semua investor untuk memperhatikan asas manfaat dari pembangunan khususnya bagi masyarakat.
"Kami tidak ingin pembangunan yang dilakukan di Makassar hanya menguntungkan kelompok tertentu saja, bukan itu tujuan pembangunan kita. Tapi bagaimana pembangunan itu bisa dirasakan semua masyarakat," ujar Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal, di Makassar, Senin.
Pada rapat pembahasan tindak lanjut kerja sama dengan delegasi International Enterprise Singapore (IES) di ruang pertemuan Balai Kota Makassar, wakil walikota itu menyampaikan beberapa konsep dan arah tujuan pembangunan di ibu kota provinsi ini.
Berbagai hal dibahas yakni terkait upaya untuk mengoptimalkan perpajakan, penanganan perparkiran, hingga solusi untuk mendapatkan energi listrik dengan lebih murah.
"Pembangunan harus taat pada asas lingkungan dan juga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, mengingat jika manfaat itu dirasakan langsung oleh masyarakat maka apresiasi masyarakat akan sangat tinggi dengan para investor," katanya.
Sebelumnya, tindaklanjut ppenandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Assistant CEO IES Tan Soon Kim serta disaksikan Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean dan para menteri asal Indonesia maupun Singapura pada November 2016 di Kota Semarang.
Dalam MoU antara Pemkot Makassar dan IES itu bersepakat untuk membuka peluang kerja sama bagi keduanya, untuk pengelolaan perkotaan yang meliputi pengembangan program deteksi dini dan pengendalian banjir serta pengembangan sistem saluran drainase.
Selanjutnya pada bidang transportasi meliputi penyusunan grand desain traffic light Kota Makassar dan penyusunan tatanan transportasi lokal yang pintar.
Selain itu, pada bidang pendidikan, keduanya bersepakat bekerja sama dalam pemeliharaan dan pengembangan sistem pusat data pendidikan dan jaringan teknologi informasi (TI) pendidikan, serta pada bidang kesehatan, IES akan mendukung Kota Makassar dalam jaringan telemedicine.
"MoU ini juga mengatur kerja sama di bidang lingkungan yang meliputi pengembangan sistem pengelolaan pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan lingkungan karena dampak pembangunan serta analisis dampak lingkungan," ujar Danny.
Sementara Assistant CEO IES Tan Soon Kim mengaku sangat senang bisa hadir di Makassar dan membahas kelanjutan program smart city yang sedang direncanakan untuk dua kota tersebut.
"Makassar adalah kota yang padat dan berkembang, oleh karena itu beberapa perencanaan kami akan kerja secara bersama dengan pemerintah kota ini demi memajukan kesejahteraan masyarakat," ujarnya lagi.
Berita Terkait
Mantan Direktur PDAM Luwu Syaharuddin divonis 7 tahun penjara
Kamis, 28 Maret 2024 15:12 Wib
Disnaker Makassar memperketat pemantauan penerapan Permenaker tentang THR
Kamis, 28 Maret 2024 15:07 Wib
Menteri PPPA membantah kasus perundungan di pesantren meningkat
Kamis, 28 Maret 2024 2:25 Wib
Pelindo Regional 4 memprediksi puncak arus mudik H-4
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
Hakim vonis dua terdakwa korupsi bibit sapi di Jeneponto empat tahun penjara
Rabu, 27 Maret 2024 21:57 Wib
KPU Sulsel menyiapkan strategi hadapi gugatan sengketa Pemilu
Rabu, 27 Maret 2024 19:21 Wib
Menteri PPPA minta kampanyekan "dare to speak up" menghadapi kekerasan
Rabu, 27 Maret 2024 16:03 Wib
Unismuh dan BNNP Sulsel wujudkan kampus bebas narkoba
Rabu, 27 Maret 2024 14:37 Wib