Makassar (Antara Sulsel) - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi murka dengan ulah para pelaku tindak pidana pencurian dan kekerasan (curas/begal) apalagi korbannya adalah siswa kelas dua sekolah menengah pertama (SMP) yang ditikam lima kali.
"Sadis sekali ini pelakunya, saya sudah perintahkan anggota untuk kejar pelakunya sampai dapat, kita perang sama begal dan pelaku kejahatan lainnya," tegas Endi Sutendi yang ditemui di RS Bhayangkara, Senin.
Adapun korban penikaman yakni Haikal, (14) siswa SMP Negeri 5 Mandai, Kabupaten Maros yang dibegal di daerah Maros dan dibawa ke Makassar bersama motornya.
Ia mengatakan, tindak pidana kejahatan jalanan (street crime) memang mengalami peningkatan, namun dirinya sudah menyatakan komitmennya bersama pemerintah kota Makassar untuk menindaknya dengan tegas.
Endi juga mengaku, beberapa upaya telah dilakukannya bersama Pemkot Makassar yang salah satunya bekerjasama dalam memantau pergerakan para pelaku begal di jalan raya dengan memanfaatkan kamera CCTV yang tersebar.
"Begal adalah kejahatan serius dan masyarakat banyak resah karena ini. Saya sudah perintahkan anggota untuk tembak pelaku begal jika memang mengancam keselamatan warga," jelasnya.
Ia menjelaskan kronologi pembegalan itu, korban Haikal yang mengendarai motor matiknya Honda Beat dengan nomor polisi DD 3119 DP itu awalnya dimintai tolong oleh pelaku di pinggir jalan.
Korban yang tidak sempat mengiyakan permintaan pelaku langsung diancam dari belakang dan direbut motornya kemudian dibawa ke Kota Makassar.
Sesampainya di Makassar atau tidak jauh dari masjid Al Markaz Al-Islami, tiga orang pelaku itu kemudian singgah di salah satu warung kopi untuk mengambil sebilah pisau.
Setelah mengambil pisau, korban kemudian dibawa ke Jalan Kerung-kerung, samping kanal dan di lokasi itulah pelaku menikam tangan korban selanjutnya menikam punggung dan paha korban hingga lima tusukan.
Usai ditikam, korban kemudian dibuang dan para pelaku kabur dengan membawa sepeda motor korban. Beberapa warga yang melihat korban tergeletak bersimbah darah kemudian menghubungi polisi dan membawanya ke RS Bhayangkara.
"Saya tegaskan kembali, kita akan berperang melawan begal dan untuk menjaga situasi kemanan dan ketertiban masyarakat, maka pelaku tindak kejahatan apapun itu pasti ditindak tegas," ucapnya.
Berita Terkait
LBH Apik: Kasus anak berhadapan dengan hukum dominan di Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 16:55 Wib
Empat parpol sepakat bentuk fraksi gabungan di DPRD Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 16:51 Wib
Rudenim Makassar deportasi WNA asal Afrika Selatan
Jumat, 29 Maret 2024 14:54 Wib
NasDem menyiapkan kader potensial maju Pilkada Wali Kota Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 1:30 Wib
Bawaslu Sulsel : Dugaan penggelembungan suara Caleg tidak terbukti
Kamis, 28 Maret 2024 23:25 Wib
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
Mantan Direktur PDAM Luwu Syaharuddin divonis 7 tahun penjara
Kamis, 28 Maret 2024 15:12 Wib
Disnaker Makassar memperketat pemantauan penerapan Permenaker tentang THR
Kamis, 28 Maret 2024 15:07 Wib