Makassar (Antara Sulsel) - Universitas Islam Neger (UIN) Alauddin Makassar memutuskan menaikkan anggaran bagi setiap Unit Kerja Mahasiswa (UKM) di kampus tersebut dari sebelumnya hanya Rp10 juta berubah menjadi Rp15 juta pada 2017.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof St Aisyah Phd di Makassar, Selasa menyatakan jika dirinya sebenarnya sempat mengusulkan anggaran dana pengurus UKM sebesar Rp20 juta namun yang disetujui hanya sebesar 15 juta.
"Anggaran UKM sebelumnya memang begitu kecil. Namun untuk tahun ini mengalami kenaikan sebesar 50 persen," katanya.
Ia menjelaskan, potensi untuk kembali mengalami kenaikan pada tahun depan masih akan terbuka. Intinya tentu harus melihat dahulu sejauh mana kinerja pengurus UKM dalam memajukan organisasi dan mengharumkan nama kampus kedepan.
"kita lihat dulu kinerja pengurus UKM tahun ini, kalau kinerjanya lebih baik dari tahun lalu mungkin tahun depan saya usulkan lagi untuk tambahan anggaran untuk UKM," kata perempuan kelahiran Bima Nusa Tenggara Timur ini.
Ketua Umum UKM Seni Budaya (SB) eSA, Muhammad Kurniadi, menilai langkah yang diambil oleh Prof Aisyah sangat positif, mengingat anggaran tahun lalu dianggap sangat sedikit.
Dirinya juga mengaku, untuk UKM SB eSA selama satu tahun kepengurusannya menghabiskan dana mendekati angka ratusan juta. Namun pihaknya tetap bersyukur karena anggaran tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua UKM Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) Andi Al-Qadri yang juga begitu mengapresiasi langkah yang diambil kampus. Kenaikan itu tentunya membuat pengurus UKM juga bisa bekerja dan berkarya lebih banyak.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin, Prof D Mardan MA menyatan pihaknya juga menyiapkan beasiswa bagi 15 pendaftar pertama prodi agama sebagai antisipasi kurangnya peminat untuk Program Studi (Prodi) agama di kampus tersebut.
Pihak kampus juga menekankan agar prodi agama lebih giat lagi melakukan sosialisasi ke berbagai daerah agar jumlah pendaftar prodi Agama bisa lebih baik lagi dibandingkan 2016..
Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora itu menjelaskan, pada jalur Ujian Masuk Mandiri (UMM) tahun 2016, setidaknya ada empat prodi kurang diminati oleh calon mahasiswa baru.
Dari 7.908 pendaftar, kata dia, jalur itu hanya diminati oleh beberapa orang mahasiswa saja. Prodi Perbandingan Agama 11 orang, Filsafat Agama 11 orang, Perbandingan Mazhab 23 orang, Ilmu Aqidah 24 orang dan Prodi Pengembangan Masyarakat 30 orang.
"Kami akan memberikan beasiswa kepada 15 orang pendaftar pertama prodi Agama yang kurang diminati. Ini tentu upaya agar apa yang terjadi tahun lalu (minim pendaftar) tidak terulang," sebutnya.
Berita Terkait
Masjid Tua Al Hilal Katangka di Gowa
Rabu, 20 Maret 2024 21:35 Wib
UIN Alauddin mendampingi Pemkab Takalar atasi anak tidak sekolah
Rabu, 6 Maret 2024 17:14 Wib
Mahasiswa Unhas-UIN Alauddin terima bantuan dana pendidikan dari Polri
Rabu, 7 Februari 2024 19:43 Wib
UIN Alauddin liburkan mahasiswa KKN dukung kelancaran Pemilu 2024
Jumat, 2 Februari 2024 15:26 Wib
Kemenag dan UIN Alauddin cetak guru profesional untuk Indonesia Emas 2045
Rabu, 17 Januari 2024 16:40 Wib
UIN Alauddin mendukung gagasan Pj Gubernur Sulsel bidang pertanian
Senin, 6 November 2023 18:19 Wib
UIN Alauddin dan PT Prodia jajaki kerja sama penelitian
Senin, 21 Agustus 2023 20:06 Wib
5.558 calon maba mengikuti ujian masuk jalur mandiri UIN Alauddin Makassar
Senin, 17 Juli 2023 20:58 Wib