Makassar (ANTARA Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku indeks literasi keuangan atau yang memahami industri jasa keuangan oleh masyarakat secara nasional masih rendah bahkan hanya mencapai 21,8 persen secara nasional pada survei 2013.
"Jadi jika ada 100 orang yang ditanyakan, hanya sekitar 21-22 orang yang memahami secara baik. Bahkan lebih parah lagi di Makassar yang hanya mencapai 14,36 persen atau jauh lebih rendah dari rata-rata nasional," jelas Kepala Kantor OJK Regional VI Bambang Kiswono usai pembukaan kegiatan edukasi wartawan "kumpul jurnalis" se-Sulampua di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Pada 2016 ini, kata dia, tingkat literasi masyarakat memang sudah mengalami peningkatan dibandingkan survei tiga tahun lalu. Namun tentunya belum sesuai dengan harapan dan tentu masih menjadi tantangan bagi OJK kedepan.
Melihat kondisi yang terjadi, kata dia, sehingga pihaknya melakukan sebuah upaya termasuk dengan mengumpulkan kalangan media untuk bisa berdiskusi ataupun sharing tentang apa saja yang perlu dilakukan.
Apalagi, kata dia, media itu merupakan sebuah corong yang memiliki fungsi untuk bisa mempublikasikan segala program baik yang telah dan akan dilaksanakan.
Melalui media pula, lanjut dia, maka pihaknya bisa lebih efektif dalam hal penyebaran informasi yang lebih luas ke masyarakat. Apalagi wartawan merupakan profesi yang tujuannya yakni mencerdaskan masyarakat termasuk khususnya tentang fungsi dari OJK itu sendiri.
Untuk itu, melalui edukasi yang dilakukan maka diharapkan membuat masyarakat bisa lebih memahami apa fungsi dari OJK.
"Soal bagaimana cara cepat memberikan kepada masyarakat agar literasi itu meningkat,tentu yang efektif yakni mensosialisasikan melalui media yang memang punya gaung yang begitu besar," katanya.
Dalam beberapa kesempatan, OJK sendiri mengaku punya optimisme tinggi dalam meningkatkan pertumbuhan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Namun dari tiga tahun terakhir ini, OJK juga mengakui mengalami perkembangan yang menjanjikan. Ini juga tentunya tidak les dari peran media dalam mempublikasikan atau mensosialisasikan lebih jauh tentang peran dan fungsi terbentuknya OJK kepada masyarakat luas.
"peran media begitu kita butuhkan dalam meningkatkan literasi masyarakat. Apalagi dalam kesempatan seperti ini, kita juga menyempatkan mengunggah data terkini tentang yang terjadi di OJK termasuk perkembangan terakhir," ujarnya.
Berita Terkait
Bamsoet : Indonesia butuh demokrasi gotong-royong, bukan oposisi
Jumat, 12 April 2024 7:00 Wib
Ketua MPR minta BPOM dan Polri tarik kosmetik ilegal dari pasaran
Jumat, 1 Maret 2024 17:56 Wib
TKN : Pertemuan capres Prabowo dengan SBY bahas kelanjutan program presiden penduhulu
Senin, 26 Februari 2024 5:04 Wib
Ketua MPR ajak semua pihak jaga kondusifitas di masa tenang Pilpres 2024
Sabtu, 10 Februari 2024 20:15 Wib
Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Otorita IKN
Rabu, 17 Januari 2024 13:58 Wib
Kepala Otorita IKN: Minat investor di Nusantara tetap terjaga
Rabu, 17 Januari 2024 11:58 Wib
Rudy Tanoe bersikap bungkam usai diperiksa KPK soal korupsi bansos
Kamis, 14 Desember 2023 14:23 Wib
Khofifah sampaikan terima kasih atas dukungan SBY agar kembali maju Pilgub Jatim
Sabtu, 9 Desember 2023 17:28 Wib