109 karya foto peserta workshop GFJA dipamerkan
"Foto-foto ini akan menjadi rekaman sejarah buat Makassar khususnya. Selama ANTARA masih ada kami pasti akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk karya terbaik kedepan," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat usai membuka aca
Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 109 karya foto peserta Workshop Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) Makassar bertajuk `Sammarantanna` akhirnya dipamerkan di gedung kesenian Societeit De Harmoni Makassar, Sulawesi Selatan.
"Foto-foto ini akan menjadi rekaman sejarah buat Makassar khususnya. Selama ANTARA masih ada kami pasti akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk karya terbaik kedepan," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat usai membuka acara, Sabtu malam.
Menurut dia kegiatan ini akan menjadi titik nadir perkembangan fotografi dalam bidang jurnalistik di Indonesia bukan hanya ada di Makassar, dan Jakarta tetapi akan diupayakan di kota-kota besar lainya di Indonesia.
"Ini akan menjadi cetak biru bagi perkembangan foto jurnalistik di seluruh Indonesia yang sebelumnya ada di Jakarta dan terus berjaringan ke Makassar dan nantinya ke seluruh Indonesia," harap dia.
Selain itu pihaknya mulai mempertimbangkan GFJA akan di buka di beberapa kota di Indonesia mengingat Makassar adalah barometer perkembangan foto jurnalistik yang patut dikembangkan.
Direktur GFJA Oscar Matuloh pada kesempatan itu mengatakan dirinya memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
"Saya bangga GFJA Makassar kembali mengelar pameran ini dengan karya-karya siswa workshop yang sangat baik, "papar kurator foto nasional itu.
Sebelumnya pada angkatan pertama Workshop bertajuk `Begin`juga memamerkan sejumlah foto-foto jurnalistik tentang makna kehidupan. Begitupun pameran workshop ke dua bertajuk ` Sammarantanna` juga menampilkan ratusan foto tentang aktivitas kehidupan keseharian.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI yang juga hadir pada kesempatan itu mengatakan pameran foto yang mengambil tema Sammarantanna mempunyai filosofi dan makna yang dalam dalam kehidupan.
"Sammarantanna adalah simbol gotong royong dan kerja sama. Ibarat kapal akan dipindahkan ke laut maka orang akan bersama-sama mendorongnya ke laut. Tema ini sangat sarat dan dalam akan makna kehidupan kita sehari-hari," paparnya.
Ketua Panitia pameran Sang Jaya Arief menambahkan terselengaranya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak.
"Kami berterima kasih atas seluruh dukungan atas terselengaranya pameran foto. Ini tidak lepas dari kerja keras tim sammaratanna. Hal ini berasal dari pelatihan kami selama setahun menimba ilmu kepada mentor-mentor," tambahnya.
Pameran Sammarantanna akan dipamerkan mulai 30 April-7 Mei 2016. Workshop kedua tersebut berlangsung selama setahun. Mereka dibagi menjadi dua kelas dengan total 15 peserta yakni 10 orang peserta kelas dasar dan lima dari kelas jurnal.
Selain pameran foto, panitia juga mengelar road show 2-5 Mei 2016 ke sejumlah kampus di Makassar seperti Kampus Universitas Fajar di sekertariat Himakom pada 2 Mei.
Kemudian di kampus Universitas Hasanuddin sekertariat Fotografi pada 3 Mei, selanjutnya di Universitas Muslim Indonesia sekertariat Diafragma dan di kampus UIN Alauddin di Sekertariat Wasilah.
"Foto-foto ini akan menjadi rekaman sejarah buat Makassar khususnya. Selama ANTARA masih ada kami pasti akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk karya terbaik kedepan," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat usai membuka acara, Sabtu malam.
Menurut dia kegiatan ini akan menjadi titik nadir perkembangan fotografi dalam bidang jurnalistik di Indonesia bukan hanya ada di Makassar, dan Jakarta tetapi akan diupayakan di kota-kota besar lainya di Indonesia.
"Ini akan menjadi cetak biru bagi perkembangan foto jurnalistik di seluruh Indonesia yang sebelumnya ada di Jakarta dan terus berjaringan ke Makassar dan nantinya ke seluruh Indonesia," harap dia.
Selain itu pihaknya mulai mempertimbangkan GFJA akan di buka di beberapa kota di Indonesia mengingat Makassar adalah barometer perkembangan foto jurnalistik yang patut dikembangkan.
Direktur GFJA Oscar Matuloh pada kesempatan itu mengatakan dirinya memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
"Saya bangga GFJA Makassar kembali mengelar pameran ini dengan karya-karya siswa workshop yang sangat baik, "papar kurator foto nasional itu.
Sebelumnya pada angkatan pertama Workshop bertajuk `Begin`juga memamerkan sejumlah foto-foto jurnalistik tentang makna kehidupan. Begitupun pameran workshop ke dua bertajuk ` Sammarantanna` juga menampilkan ratusan foto tentang aktivitas kehidupan keseharian.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI yang juga hadir pada kesempatan itu mengatakan pameran foto yang mengambil tema Sammarantanna mempunyai filosofi dan makna yang dalam dalam kehidupan.
"Sammarantanna adalah simbol gotong royong dan kerja sama. Ibarat kapal akan dipindahkan ke laut maka orang akan bersama-sama mendorongnya ke laut. Tema ini sangat sarat dan dalam akan makna kehidupan kita sehari-hari," paparnya.
Ketua Panitia pameran Sang Jaya Arief menambahkan terselengaranya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak.
"Kami berterima kasih atas seluruh dukungan atas terselengaranya pameran foto. Ini tidak lepas dari kerja keras tim sammaratanna. Hal ini berasal dari pelatihan kami selama setahun menimba ilmu kepada mentor-mentor," tambahnya.
Pameran Sammarantanna akan dipamerkan mulai 30 April-7 Mei 2016. Workshop kedua tersebut berlangsung selama setahun. Mereka dibagi menjadi dua kelas dengan total 15 peserta yakni 10 orang peserta kelas dasar dan lima dari kelas jurnal.
Selain pameran foto, panitia juga mengelar road show 2-5 Mei 2016 ke sejumlah kampus di Makassar seperti Kampus Universitas Fajar di sekertariat Himakom pada 2 Mei.
Kemudian di kampus Universitas Hasanuddin sekertariat Fotografi pada 3 Mei, selanjutnya di Universitas Muslim Indonesia sekertariat Diafragma dan di kampus UIN Alauddin di Sekertariat Wasilah.