Mamuju (ANTARA Sulbar) - Sektor pertanian dan perikanan berhasil menyumbangkan 50 persen pertumbuhan di Provinsi Sulawesi Barat sehingga akan terus dikembangkan mendorong semakin tumbuhnya ekonominya.
"Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam memajukan ekonomi sulbar karena 60 persen penduduk sulbar hidup dengan mengandalkan sektor pertanian dan perikanan menjadi lapangan kerjanya," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh saat menerima kunjungan Komisi IX DPR-RI di Mamuju, Senin.
Komisi IX DPR-RI berkunjung ke Sulbar di pimpin legislator partai Golkar Syamsul Bachri, untuk meninjau kondisi pelayanan masyarakat diantaranya, pelayanan kesehatan, balai POM, transmigrasi, pelaksanaan Badan Jaminan Kesehatan Masyarakat (BPJS).
Ia mengatakan, sektor pertanian dan perikanan juga berhasil menyumbangkan pertumbuhan ekonomi Sulbar sehingga ekonomi Sulbar mengalami peningkatan.
"Delapan tahun setelah Sulbar menjadi Provinsi baru di Indonesia, pertanian dan peternakan membuat ekonomi Sulbar melejit tumbuh dari empat persen menjadi 15 persen, karena kemajuan dibidang pertanian dan peternakan," katanya.
Menurut dia, sektor pertanian dan perikanan juga menekan angka kemiskinan di Sulbar menjadi 11 persen berkat pertumbuhan ekonomi.
Ia menyampaikan pemerintah di Sulbar akan terus mengembangkan sektor pertanian dan peternakan untuk semakin memajukan ekonomi.
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulbar ajak Lapas berbudaya anti korupsi
Senin, 29 April 2024 18:46 Wib
Pemprov Sulbar mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui aplikasi Sapota
Senin, 29 April 2024 18:15 Wib
Disbun Sulbar dorong petani sawit miliki STDB
Senin, 29 April 2024 14:26 Wib
Kodim 1427 Pasangkayu dampingi petani kembangkan jagung
Senin, 29 April 2024 6:30 Wib
Dinas Perkim kelola retribusi rusun pacu PAD Sulbar
Senin, 29 April 2024 6:29 Wib
Pemprov Sulbar berharap APHTN-HAN aktif beri masukan soal pembangunan
Minggu, 28 April 2024 12:48 Wib
Eksponen pejuang mengapresiasi kinerja Penjabat Gubernur Sulbar
Minggu, 28 April 2024 12:37 Wib
Pemprov Sulbar petakan potensi pengembangan komoditi perkebunan
Minggu, 28 April 2024 0:07 Wib