Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar melakukan pemantauan pada malam hari dan menegaskan Sulawesi Selatan dalam keadaan siaga satu.
"Pasti kita bereaksi atas adanya teror bom di Jakarta. Sulsel ini berada di tengah Indonesia dan Makassar adalah kota metropolitan selain Jakarta. Kita ingin memastikan semuanya aman dan kita antisipasi sedini mungkin," ujar Pudji Hartanto Iskandar di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, ada beberapa alasan kenapa Sulsel ditingkatkan kewaspadaannya yang pertama karena adanya telegram rahasia (TR) yang dikirimkan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengenai situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Selain itu, Sulawesi Selatan punya catatan sejarah mengenai teror-teror bom dan konflik-konflik. Apalagi jaringan Santoso sudah banyak yang diamankan di daerah ini.
"Ini adalah perintah langsung dari Bapak Kapolri, apalagi di Sulsel ini ada history-nya mengenai teror bom itu. Makanya, kita perketat pengawasan lagi," katanya.
Sebelum penetapan siaga satu oleh Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan pomanto juga langsung berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait teror bom di Jakarta.
"Saya kira dengan adanya kejadian itu kami langsung berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan pengamanan di sejumlah lokasi strategis termasuk melibatkan Camat dan Lurah serta tokoh masyarakat mengantisipasi adanya teror," ujar wali kota.
Danny -- sapaan akrab wali kota -- mengimbau agar seluruh masyarakat bila melihat adanya kecurigaan dan keanehan segera melaporkan hal itu ke pihak yang berwajib untuk dilakukan langkah antisipatif sebagai langkah taktis dalam bentuk pencegahan guna meredam teror yang terjadi beberapa hari terakhir di Kota Makassar.
"Semua aparat pemerintah disiagakan 24 jam pasca kejadian di Jakarta jangan sampai beribas di Makasar. Selain itu daerah keramaian seperti mal dan lainnya juga telah dikordinasikan pengamanan di tingkatkan," katanya.
Kendati ledakan bom yang terjadi di beberapa titik di Jakarta Pusat, namun pihaknya tidak ingin kecolongan di Kota Makassar mengingat beberapa hari terakhir ancaman bom seperti geranat jenis nenas di temukan di Pasar Sawah dan rekayasa laporan penemuan mortir di sekitar Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
"Saya menghimbau masyrakat bila menemukan adanya kecurigaan hal yang terindikasi teror segera dilaoporkan, tentu yang melaporkan harus punya identitas saat melapor. Kelurahan dan kecamatan juga harus mendata orang asing atau imigran baik yang mempunyai identitas maupun tidak punya identitas sebagai langkah serius," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah saksi menyatakan mendengar sekitar enam kali ledakan antara lain di Pos Polisi Sarinah, dan dua ledakan di antaranya di parkiran Starbuck di Gedung Sarinah sementara ini diketahui tiga orang diduga meninggal dunia di lokasi ledakan di Pos Polisi Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada pukul 10.40 WIB Kamis, dalam ledakan yang diduga bom bunuh diri.
Berita Terkait
Pj Bupati Bone: HJB ke-694 refleksi kekayaan budaya spirit membangun
Sabtu, 20 April 2024 18:10 Wib
Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel hadiri prosesi Mattompang Arajang di Bone
Sabtu, 20 April 2024 17:48 Wib
Kapolda Sulsel meresmikan revitalisasi kompleks makam kerajaan di Gowa
Rabu, 17 April 2024 22:35 Wib
Kapolda Sulbar minta personel Polri tingkatkan kecintaan terhadap bangsa dan negara
Rabu, 17 April 2024 19:21 Wib
Kapolda Sulbar ingatkan pengguna kendaraan jaga keselamatan bersama
Selasa, 16 April 2024 9:06 Wib
Polrestabes Makassar ungkap kasus pembunuhan IRT setelah enam tahun ditutupi pelaku
Minggu, 14 April 2024 15:56 Wib
Polda Sulsel turunkan 143 polisi wanita kawal pusat-pusat perbelanjaan
Rabu, 3 April 2024 19:01 Wib
Polda Sulsel selidiki praktik dugaan TPPO mahasiswa berkedok Ferienjob
Rabu, 3 April 2024 1:31 Wib