Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama beberapa pekan ini dikeluhkan warga Jalan Mallengkeri atau yang berada di selatan Kota Makassar.
"Di tengah kencangnya kenaikan tarif dasar listrik, justru pelayanan tetap jalan di tempat. Harusnya kan pelayanan dinomor satukan, bukannya diabaikan," kata salah seorang warga Fredy di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, seringnya terjadi pemadaman listrik yang justru di tengah kesibukan dan membutuhkan listrik sebagai sumber daya atau tenaga dalam menjalankan aktivitas kadang tidak pernah dipertimbangkan oleh pihak PLN.
Dia mengaku jika pemadaman listrik terkadang dilakukan dengan seenak dan sesuka hati dari para penyedia sumber tenaga listrik tersebut, padahal harusnya ada pemberitahuan lewat media.
"Kalau memang alasannya mau memperbaiki, pemeliharaan kan harusnya jauh-jauh hari pasang iklan ucapan di media massa dan sampaikan kalau akan ada pemadaman dikarenakan ini dan itu," jelasnya.
Bukan cuma di kawasan selatan kota yang listriknya bermasalah, di kawasan utara seperti Jalan Sultan Abdullah, beberapa waktu lalu bahkan lebih parah karena selama satu minggu penuh pemadaman dilakukan.
Hal serupa juga terjadi di wilayah timur dan barat kota ini. Pemadaman yang dilakukan oleh PLN tanpa adanya pemberitahuan sehingga membuat pelanggan sangat kecewa.
"Pemadaman listrik sudah dua malam berturut-turut dan malam ini paling parah karena sudah lima jam belum menyala listriknya," ujar Faisal di Makassar.
Dia mengatakan, pemadaman listrik yang sering dilakukan oleh pihak PLN dan tanpa memberikan konfirmasi kepada pelangganya melalui media juga disesalkan pelanggan.
Bahkan konfirmasi langsung ke pihak PLN juga tidak mendapat tanggapan. Panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirimkan tidak mendapatkan balasan dari PLN.
"Yah, kita mau apa lagi. Kalau didiamkan seperti ini, kita terima saja. Sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali bersabar," katanya.
Humas PLN Sulselbar Rosita Zulkarnain menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Dia mengatakan pemadaman karena adanya pengurangan beban akibat adanya dua hal yaitu pemeliharaan pembangkit dan adanya kendala musim.
"Pemeliharaan PLTU Barru unit 2, sehingga tidak bisa menghasilkan daya 45 MW," katanya.
Dia mengatakan kendala musim berpengaruh terhadap PLTA Bakaru. PLTA Bakaru hanya bisa optimal pada malam hari yaitu 126 MW, di siang hari hanya 45 MW.
"PLTA Poso hanya bisa menghasilkan daya 55 MW (optimalnya 195 MW)," katanya.
Berita Terkait
DPR RI mengapresiasi PLN jaga pasokan listrik Ramadhan di Sulselrabar
Rabu, 20 Maret 2024 20:14 Wib
Pemkab Pangkep dan PLN UP3 Makassar Utara melistriki wilayah kepulauan
Rabu, 20 Maret 2024 16:13 Wib
Adira Finance biayai kendaraan listrik sebanyak Rp200 miliar pada 2023
Minggu, 17 Maret 2024 7:37 Wib
PLN bantu menyalakan sambungan listrik 219 rumah di Sulselbar
Kamis, 14 Maret 2024 20:12 Wib
Pemerintah putuskan tarif listrik tak berubah menjelang Idul Fitri 1445 H
Kamis, 14 Maret 2024 19:59 Wib
BKPM: Indonesia siap produksi massal baterai kendaraan listrik pada April 2024
Sabtu, 9 Maret 2024 11:22 Wib
594 warga terpencil di Sulbar menikmati listrik PLN 24 jam
Sabtu, 9 Maret 2024 7:34 Wib
Dinas ESDM Sulbar: Tiga perusahaan berminat bangun pembangkit listrik
Senin, 4 Maret 2024 23:40 Wib