Makassar (ANTARA Sulsel) - Keputusan PSM Makassar melakukan walk out mengantarkan Sidrap United melaju ke babak final turnamen Habibie Cup di Stadion Gelora Mandiri Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu.
Tim PSM yang sedang ketinggalan 0-1 hingga menit ke 60, memutuskan mundur di tengah pertandingan setelah merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Najamuddin Aspiran. Keputusan ini membuat tim bertabur bintang Sidrap United melenggang mulus untuk menghadapi tuan rumah Persipare, 10 November 2015.
Inspektur Wasit Jamaluddin, mengatakan pihaknya telah menunggu tim PSM untuk kembali bertanding. Namun setelah batas waktu yang ditetapkan ternyata PSM Makassar tetap menolak untuk kembali melanjutkan pertandingan.
"Berdasarkan statuta PSSI Pasal 50 dan 64 menyebutkan jika tim mundur dari pertandingan maka dianggap kalah 3-0. Dengan skor sementara saat sebelum pertandingan yakni 1-0 maka Sidrap United dinyatakan menang 4-0," katanya.
Tim Sidrap United yang tampil dengan kekuatan pemain terbaiknya langsung mengambil inisiatif penyerangan. Keputusan itu berjalan sukses dengan keberhasilan mengurung pertahanan PSM yang dihuni para pemain muda hingga setengah lapangan.
Sejumlah peluang juga berhasil didapatkan sejak menit awal hingga berakhirnya pertandingan. Namun dari banyaknya peluang yang diciptakan Sidrap United hanya satu yang berbuah gol pada menit ke-23.
Gol ini memang lebih spesial karena melalui sebuah tendangan sudut yang dieksekusi Firman Utina. Gol yang ditembakkan pemain Persib Bandung itu gagal diantisipasi oleh penjaga gawang PSM yang akhirnya membuat Sidrap United unggul 1-0.
Keunggulan 1-0 membuat penyerangan Sidrap United semakin kencang. Namun sayang sejumlah peluang yang berhasil didapatkan belum mampu menambah gol hingga wasit meniup tanda berakhirnya pertandingan.
Memasuki babak kedua, Sidrap United kembali mencoba mengambil inisiatif penyerangan. Namun permainan PSM yang lebih keras dibabak kedua terlihat cukup sukses meredam kelebihan individu para pemain Bintang United.
Namun permainan tim yang kurang berkembang karena minimnya pengalaman pemain membuat pola strategi PSM kurang berjalan maksimal. Kondisi itu semakin diperparah dengan mulainya permainan keras yang diperagakan kedua tim.
Memasuki menit 60, sebuah pelanggaran terjadi di tengah lapangan. Firman Utina yang menduel dengan pemain PSM dinilai melakukan sikutan terhadap gelandang PSM. Kodisi itu langsung mendapat respon dan protes keras dari manajemen PSM.
Tidak sepakat dengan keputusan wasit yang hanya mengganjar Firman Utina kartu kuning membuat manajemen tim memutuskan memanggil para pemain dan meninggalkan lapangan.
Setelah diberikan waktu ternyata PSM tetap memutuskan tidak melanjutkan pertandingan dan akhirnya wasit memutuskan kemenangan WO kepada Sidrap United
Sebelum pertandingan, persoalan memang sudah terjadi karena dinilai tidak siapnya panitia penyelenggara. Pertandingan yang seharunsy digelar 15.30 Wita harus tertunda selama 30 menit karena persoalan kostum kedua pemain yang hampir sama.
PSM kemudian memutuskan untuk mengganti kostum dai merah ke biru. Ini karena Sidrap United yang menggunakan kostum orange sebelumnya diputuskan sebagai tuan rumah.
Berita Terkait
Piala Dunia Klub 2025 - Klub Austria FC Salzburg jadi tim Eropa ke-12
Kamis, 18 April 2024 10:31 Wib
Atletico Madrid mengamankan tiket di Piala Dunia Antar Klub 2025
Rabu, 17 April 2024 16:08 Wib
Lifter Eko Yuli Irawan kian dekat ke Olimpiade Paris
Rabu, 3 April 2024 6:24 Wib
Pembalap muda Indonesia Kiandra Ramadhipa juarai race kedua ATC 2024 di Lusail Qatar
Senin, 11 Maret 2024 6:25 Wib
Turnamen Barati Cup 2024 seleksi 2.300 kader Timnas Indonesia
Minggu, 3 Maret 2024 10:50 Wib
Milos lihat SEA Games 2025 lebih realistis bagi timnas Indonesia daripada Asia Cup
Senin, 26 Februari 2024 5:11 Wib
Kaleb Ramot Gemilang sanjung habis-habisan darah muda dalam timnas basket Indonesia
Senin, 26 Februari 2024 5:10 Wib
Timnas Indonesia juara AFC eAsian Cup Qatar
Selasa, 6 Februari 2024 10:37 Wib