Makassar, (Antara Sulsel) - Presiden Joko Widodo berharap Muhammadiyah menjadikan dakwah Islam yang berkemajuan sebagai motor pembaharuan bangsa.
"Bisa mengkokohkan perannya sebagai motor kemajuan penggerak bangsa," kata Presiden saat pidato Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Senin.
Presiden mengatakan Muhammadiyah sebagai organisasi harus bisa menjawab dan menjadi jawaban berbagai permasalahan bangsa.
"Perjalanan kita sebagai bangsa masih panjang, masih banyak tantangan baru," kata Jokowi.
Presiden berharap Muhammadiyah mendukung menciptakan negara yang menghargai kebhinnekaan.
"Kita juga harus menjadi contoh sebagai bangsa yang hidup damai dan rukun dalam keramahan,"
Jokowi juga mengajak Muhammadiyah untuk terus menyuarakan kemerdekaan rakyat Palestina dan kedamaian dunia.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita juga harus berani menyuarakan kemerdekaan Palestina, negara yang tolerir dan damai," katanya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Din Samsuddin berharap penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah di Makassar pada 3-7 Agustus 2015 menjadi muktamar teladan.
Dalam pidatonya ketika membuka Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah, di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin,
Din Syamsuddin mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah baik yang hadir di Makassar maupun yang berada di seluruh Indonesia serta di negara lain, untuk terus-menerus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, bahwa Muktamar dapat berlangsung dengan baik di Makassar.
Muktamar di Makassar ini, kata dia, dihadiri sekitar 6.000 peserta serta sekitar 500 penggembira.
"Muktamar adalah ajang silaturrahim di antara anggota Muhammadiyah, tanpa adanya batasan suku dan daerah untuk bersama-sama mencari ridho Allah SWT," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Din Syamsuddin juga mengajak masyarakat untuk menjadikan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Asiyiyah menjadi muktmar yang elegan dan penuh rasa persaudaraan.
Din Syamsudin juga mengimbau kepada seluruh peserta maupun penggembira pada Muktamar di Makassar untuk saling menjaga situasi agar selalu tetap kondusif.
Pada kesempatan tersebut Din juga menjelaskan Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 1912 terus berkembang.
"Sebagai ormas Islam pengurus wilayah dan pengurus cabang Muhammadiyah tidak hanya berada di Indonesia tapi juga sudah berdiri di beberapa negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja," katanya.
Berita Terkait
Muhammadiyah mengemukakan alasan penetapan Idul Fitri lebih awal
Minggu, 7 April 2024 19:43 Wib
Ketua PP Muhammadiyah dijadwalkan jadi khatib shalat Id di Pantai Losari Makassar
Jumat, 5 April 2024 17:58 Wib
Muhammadiyah Makassar pusatkan shalat Idul Fitri 1445 H di dua lokasi
Rabu, 3 April 2024 20:40 Wib
Kemenkumham-Muhammadiyah Sulsel teken MoU pembinaan keagamaan
Selasa, 5 Maret 2024 16:17 Wib
Wali Kota Makassar ajak IPNU dan Muhammadiyah sukseskan Pemilu 2024 secara damai
Selasa, 6 Februari 2024 19:42 Wib
NU dan Muhammadiyah memenangkan Indonesia
Rabu, 31 Januari 2024 11:40 Wib
Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada 11 Maret 2024
Sabtu, 20 Januari 2024 20:54 Wib
Wali Kota Makassar merespons permohonan pengurangan BPHTB Unismuh
Jumat, 22 Desember 2023 18:29 Wib