Makassar (ANTARA Sulsel) - Komisi Pemilihan Umum tidak akan melakukan verifikasi terhadap dua pasangan calon bupati usungan partai politik untuk kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan karena dianggap bermasalah pada pengusungnya.
"Kita tidak akan melakukan verifikasi untuk keduanya karena mereka memiliki masalah pada persyaratannya. Mereka itu mendapatkan usungan dua partai politik yang sedang berkonflik saat ini," ujar Ketua KPU Sulawesi Selatan Muh Iqbal Latief di Makassar di Makassar, Selasa.
Kedua pasangan yang dimaksudkan yakni Andi Kaswadi Razak-Supriansah (AKAR Super) dan pasangan Lutfi Halide-Andi Zulkarnaen Soetomo (LHD-Bogel) untuk pilkada Kabupaten Soppeng.
Kedua pasangan tersebut memiliki rekomendasi yang berbeda dari partai yang tengah berkonflik. Permasalahan yang dianggap serius itu karena dua parpol yang bermasalah itu tidak memberikan rekomendasi yang sama pada satu pasangan calon.
"Kecuali partai yang berkonflik itu memiliki usungan yang sama, itu tidak menjadi masalah. Sehingga dapat diverifikasi. Ini kan sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 9 tentang syarat pencalonan," katanya.
Muh Iqbal Latief memberikan contoh, untuk calon tertentu seperti di Kabupaten Gowa, Tenri Olle Yasin Limpo mendapatkan rekomendasi usungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Untuk calon tersebut, rekomendasi yang didapatkannya itu berasal dari dua kepemimpinan yang bertikai yakni kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz. Mereka sama-sama memberikan usungan terhadap calon yang sama, sehingga dianggap tidak jadi masalah.
Hari terakhir pendaftaran pilkada di 11 Kabupaten Sulawesi Selatan, pasangan Lutfi Halide-Andi Zulkarnaen Sutomo mendaftar di KPUD Kabupaten Soppeng. Rekomendasi partai politik yang didapat terakhir adalah PPP kubu Djan Faridz.
"Kami sekarang lagi berada di KPUD Soppeng melakukan pendaftaran," kata Andi Zulkarnaen Sutomo melalui pesan singkatnya.
Bogel sapaan akrabnya itu mengklaim dapat maju dipemilihan ini setelah mendapatkan rekomendasi partai usungan dari Demokrat (2 kursi), Nasdem (satu kursi), dan PBB (satu kursi), serta PPP (tiga kursi).
Sekretaris PPP Sulawesi Selatan kubu Djan Faridz tidak membantah jika partainya telah memberikan rekomendasi ke pasangan Lutfi-Zulkarnaen. Meski demikian, ia mengaku rekomendasi itu akan digugurkan. Pasalnya, PPP mengusung dua calon berbeda dari partai yang sama.
"Rekomendasi kami ke Lutfi-Zulkarnaen tidak resmi.Pasti KPU akan menggurkan. Karena PPP Romahurmuziy mengusung Kaswadi-Supriansah," jelasnya.
Ketua PPP Sulawesi Selatan kubu Romahurmuziy, Muhammad Aras menuturkan, pihaknya tidak beralih dukungan ke pasangan Kaswadi-Supriansa. Karena itu, ia menyerahkan semuanya ke KPU.
"Tidak jadi masalah kalau kami digugurkan. Itu terserah KPU," ucapnya.
Berita Terkait
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib