Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah mengembangkan beras organik untuk membantu konsumsi di Merauke dan memenuhi pasar Eropa serta Amerika.
"Beras oragnik (organic rice) ini kita bantu di Merauke sebanyak satu1 juta ton, bisa menopang Nusa Tenggara. Sasaran jangka panjangnya ekspor ke Eropa dan Amerika, karena permintaan dari dua negara itu sangat tinggi," kata Amran disela-sela kunjungannya ke Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, pentingnya mengembangkan beras organik itu di samping upaya mewujudkan swasembada pangan, karena beras organik baik untuk kesehatan dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan beras anorganik.
Sebagai gambaran, beras organik harga pasarnya rata-rata Rp30 ribu per kilogram, sedangkan beras nonorganik atau yang menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pemberantasan hamanya, hanya dijual di pasaran antara Rp6.000 - Rp8.500 per kg.
"Padahal capeknya petani sama, mengeluarkan keringatnya sama dan masa menunggu panennya sama, tetapi hasil jualnya beda," katanya.
Dalam kunjungan Amran di Fakultas Pertanian Unhas yang juga adalah almamaternya itu, turut memberikan motivasi kepada mahasiswa pertanian untuk giat mengembangkan dan mencari varietas baru. Termasuk berperan serta menjadi penyuluh pertanian yang baik bagi petani.
Menurut dia, untuk menutupi jumlah penyuluh pertanian di lapangan yang masih minim, pemerintah melibatkan sebanyak 8.500 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, juga melibatkan angota Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) sebanyak 39 ribu orang.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina mengatakan, pihaknya menyambut baik kunjungan kerja sekaligus silaturahim Menteri Pertanian.
"Kami akan mencanangkan satu mahasiswa untuk 200 hektare yang bertujuan bersama-sama mendukung program-program pemerintah, termasuk mengembangkan kebun percontohan," katanya.
Dia mengatakan, saat ini Unhas telah memiliki 11 hektare kebun percontohan ditambah tiga hektare di luar area kampus yakni di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulsel.
Berita Terkait
Membangun embung demi pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Rabu, 27 Maret 2024 20:10 Wib
Hakim tidak menerima nota keberatan Syahrul Yasin Limpo
Rabu, 27 Maret 2024 14:33 Wib
Dinas TPHP Gowa perketat penerapan aturan perlindungan lahan pertanian
Rabu, 27 Maret 2024 2:02 Wib
Kodim 1418/Mamuju menanam lima komoditas pertanian di Desa Bambu
Sabtu, 16 Maret 2024 1:48 Wib
Danau Tempe Sulsel butuh mekanisasi pengaturan air untuk pertanian
Jumat, 15 Maret 2024 21:31 Wib
Pertanian beri kontribusi 68 persen bagi pembangunan ekonomi Sulbar
Jumat, 15 Maret 2024 2:21 Wib
BI Sulsel optimistis panen padi di Wajo dapat tekan harga beras
Jumat, 15 Maret 2024 2:21 Wib
Pemprov Sulbar prioritaskan sektor pertanian tumbuhkan perekonomian
Jumat, 8 Maret 2024 19:51 Wib