Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar, Dr Syamsu Rizal MI memimpin rapat koordinasi Pemuktakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) yang akan dijadikan dasar dalam perlindungan sosial.
"Kalau kita berbicara data statistik yang ada di Makassar, itu banyak yang menyebut tidak akurat. Makanya, kita akan mutakhirkan data-data ini," ujarnya di Makassar, Senin.
Syamsu Rizal mengatakan, pemutakhiran data terpadu akan digunakan sebagai database untuk program perlindungan sosial dalam menanggulangi masalah kemiskinan.
"Data tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi siapa saja yang benar-benar layak mendapatkan bantuan sosial. Data yang dihasilkan harus akurat, agar semua program dapat tepat sasaran dan tepat guna," jelasnya.
Dalam rapat koordinasi itu, hadir sejumlah Camat, lurah dan pejabat Badan Pembangunan Perencanaan Daerah (Bappeda) serta unsur lainnya yang bisa memutakhirkan data-data penduduk.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebut jika data penduduk saat ini tidak begitu akurat dan terjadi perbedaan data antara Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Ramdhan mengatakan, perbedaan data itu menjadi kendala pemerintah dalam melindungi warganya untuk diberikan layanan jaminan kesehatan karena setiap warga harus terdata.
Wali kota menyebutkan, data dari BPS untuk penduduk Makassar hanya sebanyak 1,3 juta jiwa. Sedangkan data yang diterimanya dari Dinas Kependudukan dan Catat Sipil Makassar mencapai 1,7 juta lebih.
"Keakurasian mengenai data warga Makassar yang berhak menikmati pelayanan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) itu jadi masalah. BPS hanya 1,3 juta, sedangkan data kependudukan itu 1,7 juta," katanya.
Dia memberikan contoh mengenai jumlah penduduk Kota Makassar 1,7 juta jiwa itu diketahui berdasarkan data terkini dari layanan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Berita Terkait
Mendagri beri atensi terhadap keamanan data pemilih pada Pilkada Serentak 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:01 Wib
Pemprov Sulbar percepatan satu data provinsi menuju satu data Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 18:23 Wib
OIKN: Pusat data dan Komputasi berperforma tinggi penting untuk kota cerdas di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 10:14 Wib
KPU Sulsel tunggu DP4 pemutakhiran data pemilih Pilkada Serentak 2024
Selasa, 30 April 2024 13:38 Wib
Pemprov Sulbar mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui aplikasi Sapota
Senin, 29 April 2024 18:15 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Jaringan telekomunikasi XL Axiata selama libur Ramadhan dan Lebaran 2024 aman terkendali
Rabu, 17 April 2024 17:26 Wib
Sandra Dewi: Tolong lihat data yang benar
Kamis, 4 April 2024 15:02 Wib