Makassar (ANTARA Sulsel) - Realisasi anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 2014 yang dianggarakan sebesar Rp202,31 miliar bhanya terserap sebanyak Rp143,67 miliar atau sekitar 71,02 persen.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal di Makassar, Minggu, mengatakan, alokasi anggaran pendidikan itu meski realisasinya sekitar 71,02 persen, namun sudah terserap dengan baik.
"Tidak terserap 100 persen, tetapi hampir semua program itu terlaksana dengan baik. Makassar sejak tahun 2009 memprogramkan Sekolah Bersubsidi Penuh dan ini berhasil," ujarnya.
Syamsu Rizal dalam pembacaan Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Makassar pada rapat paripurna DPRD, Jumat (17/4) mengatakan, ada 14 program dan 276 kegiatan yang direncanakan.
Dia mengatakan, Sekolah Bersubsid Penuh yang dicanangkan itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi keluarga miskin dengan cara membebaskan siswa miskin dari segala pungutan atau biaya pendidikan serta memberinya fasilitas.
Program yang sejak 2009 itu berlanjut hingga tahun 2014 dan telah diterapkan di 162 sekolah yang terdiri dari 151 Sekolah Dasar (SD), delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua Sekolah Menengah Atas (SMA) serta satu SMK.
Dia menyatakan, kinerja pendidikan dapat diukur dari tiga indikator utama yakni Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 97,62 persen, Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) sebesar 10,88 persen dan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD, SMP serta SMA masing-masing 114,22 persen, 108,67 dan 87,46 persen.
"Meskipun terdapat sejumlah keberhasilan dalam program pendidikan ini, tetapi ada juga beberapa kendala selama menjalankan program seperti sarana dan prasarana infrastruktur yang belum memadai. Ke depan ini akan menjadi prioritas lanjutan," katanya.
Bukan cuma itu, lanjut Deng Ical sapaan akrab Syamsu, kondisi fisik gedung sekolah yang tidak memadai lagi, ruang belajar, perpustakaan, laboratorium, dan buku pelajaran sekolah semuanya belum memadai.
Karena itu, Pemkot Makassar senantiasa berupaya untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan representatif secara terus menerus. Upaya ini juga sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah penduduk kota serta pada penuntasan program wajib belajar sembilan tahun. T Susilo
Berita Terkait
Penerimaan negara Bea Cukai Sulbagsel capai Rp416 miliar pada 2023
Selasa, 5 Desember 2023 18:51 Wib
Bea Cukai Sulbagsel Makassar memusnahkan BMMN rokok dan barang ilegal
Selasa, 5 Desember 2023 18:49 Wib
UMI Makassar riset bersama National Universiti of Singapore dan Universiti Malaya
Selasa, 18 Juli 2023 12:44 Wib
Wali Kota Makassar berikan bantuan kepada korban puting beliung
Sabtu, 25 Desember 2021 5:49 Wib
Dharma Wanita Kemenpora mengapresiasi vaksinasi di pesantren Makassar
Senin, 13 September 2021 20:16 Wib
Fakultas Farmasi Unhas gelar Program Bina Desa tematik COVID-19 di Makassar
Kamis, 23 April 2020 20:51 Wib
Warga Kota Makassar ke Kabupaten Gowa diperiksa ketat
Selasa, 21 April 2020 17:26 Wib
Pemkab Lutim kerjasama LAN Makassar tata kelembagaan pemerintahan
Minggu, 20 Oktober 2019 10:00 Wib