Romy Motivasi Santri Pesantren An-Nahdlah Makassar
"Kita datang ke sini untuk bersilaturahmi ke pondok pesantren ini sebagai penyemangat kader kader muda NU," kata putra pendiri Ikatan Pelajar...
Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy (Romy) memberikan motivasi kepada 781 santri Pondok Pesantren An Nahdlah UP di Masjid Nurul Ihsan Layang Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kita datang ke sini untuk bersilaturahmi ke pondok pesantren ini sebagai penyemangat kader kader muda NU," kata putra pendiri Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) KH. Prof Dr M Tolchah Mansoer itu, Minggu.
Menurut dia kedatangannya bertujuan untuk membagi pengalaman kemudian menceritakan sejarah IPNU dan menyampaikan tantangan kader-kader muda untuk meneruskan kepemimpinan organisasi Nahdaltul Ulama.
"Tentunya tantangan terberat yang dihadapi kader muda NU untuk menjadikan organisasi yang moderat ini cukup besar menghadapi dunia yang banyak diwarnai dengan radikalisasi," tegas dia usai memberikan ceramahnya.
Oleh karena itu, lanjut pria disapa akranb Romy ini, diharapkan satri-satri mesti menuntut ilmu sebanyak banyaknya dalam menjawab tantangan tersebut.
"Mereka harus memuntut ilmu setinggi-tingginya untuk memastikan ilmunya memadai dalam menjawab tantangan di masa mendatang," harap Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2011-2015 ini.
Sementara Pimpinan Umum Pesantren tersebut KH Afifuddin Harisah pada kesempatan itu mengatakan satri yang menimbah ilmu di pesantren setempat rata-rata warga sekitar.
"Pesantren ini tidak menyediakan pemondokan dan mayoritas warga sekitar, dengan harapan satri akan kembali ke masyarakat," ujarnya.
Selain itu dengan awal berdirinya pesantren bermodalkan sumbangan dari alumni, dermawan dan orang tua satri hingga sampai saat ini diharapkan dapat menciptakan kader IPNU dan NU ditengah masyarakat.
"Sudah banyak alumni yang dicetak disini dan sudah sukses menyiarkan dak`wah islam. Pesantren ini merupakan basis kaderisasi NU yang IPNU dalam memperjuangkan perjuangan islam," tambahnya.
Dirinya juga menyatakan hambatan dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan kaderisasi terbentur pada masalah pendanaan.
"Sumbangan kita kumpulkan dan sedikit-sedikit membangun pesantren ini baik dari jamaah masjid, orang tua santri maupun sumbangan almuni, namun tetap masih kurang, karena tidak banyak, kas pun terkadang kosong," bebernya.
Sebelumnya, politisi PPP ini juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan pesantren setelah mendengar keluhan dengan menyerahkan Rp25 juta sebagai bentuk sumbangan. Agus Setiawan
"Kita datang ke sini untuk bersilaturahmi ke pondok pesantren ini sebagai penyemangat kader kader muda NU," kata putra pendiri Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) KH. Prof Dr M Tolchah Mansoer itu, Minggu.
Menurut dia kedatangannya bertujuan untuk membagi pengalaman kemudian menceritakan sejarah IPNU dan menyampaikan tantangan kader-kader muda untuk meneruskan kepemimpinan organisasi Nahdaltul Ulama.
"Tentunya tantangan terberat yang dihadapi kader muda NU untuk menjadikan organisasi yang moderat ini cukup besar menghadapi dunia yang banyak diwarnai dengan radikalisasi," tegas dia usai memberikan ceramahnya.
Oleh karena itu, lanjut pria disapa akranb Romy ini, diharapkan satri-satri mesti menuntut ilmu sebanyak banyaknya dalam menjawab tantangan tersebut.
"Mereka harus memuntut ilmu setinggi-tingginya untuk memastikan ilmunya memadai dalam menjawab tantangan di masa mendatang," harap Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2011-2015 ini.
Sementara Pimpinan Umum Pesantren tersebut KH Afifuddin Harisah pada kesempatan itu mengatakan satri yang menimbah ilmu di pesantren setempat rata-rata warga sekitar.
"Pesantren ini tidak menyediakan pemondokan dan mayoritas warga sekitar, dengan harapan satri akan kembali ke masyarakat," ujarnya.
Selain itu dengan awal berdirinya pesantren bermodalkan sumbangan dari alumni, dermawan dan orang tua satri hingga sampai saat ini diharapkan dapat menciptakan kader IPNU dan NU ditengah masyarakat.
"Sudah banyak alumni yang dicetak disini dan sudah sukses menyiarkan dak`wah islam. Pesantren ini merupakan basis kaderisasi NU yang IPNU dalam memperjuangkan perjuangan islam," tambahnya.
Dirinya juga menyatakan hambatan dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan kaderisasi terbentur pada masalah pendanaan.
"Sumbangan kita kumpulkan dan sedikit-sedikit membangun pesantren ini baik dari jamaah masjid, orang tua santri maupun sumbangan almuni, namun tetap masih kurang, karena tidak banyak, kas pun terkadang kosong," bebernya.
Sebelumnya, politisi PPP ini juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan pesantren setelah mendengar keluhan dengan menyerahkan Rp25 juta sebagai bentuk sumbangan. Agus Setiawan