Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan, sekitar 37 persen pertumbuhan anak di kawasan timur Indonesia masuk kategori gagal (stunting) sebagai dampak dari gizi buruk.
"Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, karena KTI (kawasan timur Indonesia, red) itu kaya akan potensi pangan dan kelautan," kata Nila di sela-sela kehadirannya menjadi pembicara pada simposium yang digelar Universitas Hasanuddin, Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, KTI yang kaya potensi perikanan sebagai sumber protein dinilai belum mampu memberikan jaminan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak.
Hal itu terbukti dengan masih tingginya "stunting" di KTI yakni 37 persen. Berkaitan dengan hal tersebut, ungkap Menkes, peran perguruan tinggi sangat penting dalam mengimplementasikan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
"Terjadinya `stunting` itu karena dipicu oleh gizi buruk sebagai akibat dari pola makan yang salah yang juga tidak terlepas dari `mind set` suatu keluarga atau komunitas," katanya.
Menkes mengatakan, faktor gizi juga turut memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang secara nasional tercatat 7,3 poin.
Angka IPM tersebut meskipun sudah lebih meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 4 poin, namun diakui, IPM Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga yakni Malaysia dan Thailand.
"Karena itu, peran semua pihak sangat diperlukan, termasuk perguruan tinggi dengan tridarmanya," ujarnya.
Dia mengatakan, peran semua pihak dibutuhkan untuk menyelamatkan negara yang dimulai dengan perbaikan gizi yang bertujuan menciptakan generasi handal. T Susilo
Berita Terkait
Pemkab Sidrap lakukan rekonsiliasi soal kepesertaan BPJS Kesehatan
Jumat, 3 Mei 2024 22:19 Wib
Unhas paparkan pentingnya peningkatan layanan kesehatan di konferensi THT
Jumat, 3 Mei 2024 19:55 Wib
Pansus DPRD Sulsel terus matangkan Raperda Kesehatan Ibu dan anak
Kamis, 2 Mei 2024 18:27 Wib
Unhas dan Universitas Jember jalin kerja sama pendidikan kesehatan
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
Presiden Jokowi menyoroti kerugian negara Rp180 triliun karena WNI berobat ke luar negeri
Rabu, 24 April 2024 12:49 Wib
Dinkes : Sulsel masuk 10 daerah dengan temuan kasus HIV terbanyak
Sabtu, 20 April 2024 21:45 Wib
Dinkes ungkap DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Dinkes Sulsel mendirikan pos layanan kesehatan pascalongsor di Toraja
Rabu, 17 April 2024 4:15 Wib