Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan, Iqbal Latief menyambut psotif rencana pemunduran waktu pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar akhir tahun ini.
"Semua masih dalam tahap pembahasan. Memang sekarang ini ada yang menginginkan pilkada dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan, ada juga yang ingin ini ditunda. Kalaupun ditunda, itu sangat bagus dan efektif," ujarnya di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, usulan pemunduran pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak ke tahun 2016 itu masih dalam pembahasan Komisi II DPR-RI dan jika disetujui maka akan lebih efektif.
Iqbal juga menyebutkan, semuanya akan berjalan efektif jika sudah disepakati dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pemerintah, maka Pilkada 2016 dinilai KPU lebih rasional.
Dia menjelaskan, ada empat hal positif jika pilkada serentak dilakukan di 2016. Pertama, menurut dia, jika diundur akan ada upaya menyempurnaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014.
Sedangkan pertimbangan kedua, pemunduran waktu pelaksanaan pilkada akan membawa manfaat dari aspek penyelenggaraan. Dengan pemunduran waktu tersebut, persiapan teknis yang dilakukan KPU bisa berjalan lebih matang.
Ketiga, lanjutnya, jumlah daerah yang akan mengikuti pilkada otomatis akan lebih banyak. Setidaknya 304 daerah akan menyelenggarakan pilkada serentak di 2016. Terdiri atas 204 daerah yang masa jabatan kepala daerahnya habis di 2015 dan 100 daerah yang habis masa jabatannya di 2016.
Keempat, menurut dia pilkada serentak di 304 daerah tersebut lebih efektif untuk menjadwalkan pilkada serentak secara nasional lima tahun setelahnya.
Pilkada serentak nasional yang dijadwalkan Perppu diselenggarakan pada 2020, secara tidak langsung juga diundur satu tahun menjadi pilkada serentak nasional 2021.
Anggota Komisi II DPR RI, Luthfi Andi Mutty yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, pelaksanaan Pilkada langsung memang kemungkinan besar diundur ke tahun 2016. Hal itu berdasarkan keinginan beberapa fraksi.
Dia mengatakan, ada dua opsi soal pelaksanaan Pilkada ini. Pertama, hari pencoblosan Pilkada langsung diundur ke 2016, sementara tahapannya tetap di 2015. Kedua, tahapan dan pelaksanaan pencoblosan diundur ke 2016.
"Saya belum bisa pastikan yang mana disepakati karena pembahasan masih berjalan alot. Tapi soal pengundurannya, kemungkinan besar sudah disepakati ke 2016," terangnya. FC Kuen
Berita Terkait
Kasus DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Kemenkumham Sulsel siap bersinergi dengan Kejati Sulsel
Jumat, 19 April 2024 13:09 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
KKSS : Pelaksanaan PSBM fokus melihat potensi produk lokal Sulsel
Kamis, 18 April 2024 20:55 Wib