Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua rombongan Komisi IV DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, Viva Yoga Mauladi mengatakan Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, perlu upaya pelestarian yang serius.
Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI tersebut mengemukakan hal itu saat meninjau Taman Nasional Bantimurung bersama rombongan Komisi IV, Rabu, dalam rangka memantau program kerja kementrian dan menyerap aspirasi.
Dia mengatakan Taman Nasional Bantimurung, Maros, merupakan sumber mata air yang tidak pernah kering.
"40 persen Maros merupakan areal hutan. Luas Taman Bantimurung 43.750 hektar. Tumbuh flora fauna dan kekayaan hayati. Saat ini diusulkan jadi warisan dunia," katanya.
Dia mengatakan syarat masuk warisan dunia oleh UNESCO mesti memenuhi syarat yakni tata batas, manajemen dan lain-lain yang saat ini masih diupayakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Bantimurung disebut `kingdom of butterfly`. Ada 256 spesies kupu-kupu. Kekayaan Indonesia luar biasa. Yang sudah diteliti ada 16 spesies. Menurut Bupati Maros, Hatta Rahman, awalnya ada 500 spesies," katanya.
Menurut Presidium Majelis Nasional KAHMI tersebut di taman tersebut ada museum dan penangkaran kupu-kupu dan ngengat yang belum dikembangkan secara maksimal.
"Ada 250 gua, stalaktit dan stalakmit yang indah mempesona. Ada lukisan di dinding gua, di teliti, usianya lebih tua dari suku Maya," katanya.
Dia menyayangkan pengelolaan taman nasional seluas 43,750 hektar tersebut hanya dijaga 20 orang polisi kehutanan sehingga bebannya berat sedangkan dana APBN kecil apalagi dari APBD.
"Menjaga kelestarian taman sudah melibatkan masyarakat desa hutan. Ini untuk mencegah ilegal logging dan potensi kebakaran. Tapi perlu lebih maksimal," katanya.
Dia mengatakan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ini tidak menjadi prioritas lembaga yang dapat prioritas dana besar.
"Luas hutan 32 juta hektar. APBN Rp 6 triliun. Ini memprihatinkan. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus diperhatikan oleh presiden. Dana APBN harus ditambah. Jika tidak, maka hutan akan habis dan mata air kering," katanya.
Via Yoga Mauladi mengatakan lingkungan sehat dan hutan lestari bisa menghasilkan devisa negara dan bermanfaat buat kesejahteraan rakyat.
Berita Terkait
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib
Arus balik Lebaran dari wilayah utara Sulsel mulai padat
Sabtu, 13 April 2024 21:26 Wib
Dirlantas Polda Sulsel menjamin kelancaran lalu lintas poros Camba
Senin, 8 April 2024 1:50 Wib
Bandara Hasanuddin: Kapasitas kargo pada H-5 naik 20 persen
Minggu, 7 April 2024 19:52 Wib
Pj Gubernur Sulsel tebar 10 ribu benih ikan di Kolam Nipa-nipa Maros
Jumat, 5 April 2024 20:55 Wib
Otoritas Bandara Udara Wilayah V awasi ketat harga tiket pesawat
Kamis, 4 April 2024 2:13 Wib
Apdesi Maros dan Gowa sambut positif pengesahan UU Desa
Sabtu, 30 Maret 2024 17:44 Wib
Maros Pangkep Unesco Global Geopark diusulkan menjadi KEK pariwisata
Jumat, 22 Maret 2024 3:06 Wib