Mamuju (ANTARA Sulsel) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak dengan menggencarkan program literasi media ke sekolah yang tersebar di wilayah Sulawesi Barat.
Anggota KPID Sulbar, Mukmin A Taufik di Mamuju, Rabu, mengatakan tayangan televisi menjadi salah satu pemicu maraknya kasus kekerasan pada sejumlah siswa sehingga perlu dilakukan bentuk pencegahan sejak dini.
"Kasus bullying (kekerasan) mulai marak terjadi terutama pada siswa SD. Kondisi itu telah menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi semua pihak, mulai orang tua siswa dan dunia pendidikan secara umum dan salah satu pemicu maraknya kasus kekerasan itu akibat dampak tanyangan televisi," kata Mukmin.
Karena itu, kata dia, jajaran KPID Sulbar menggencarkan program literasi media ke sekolah yang tersebar di wilayah Sulbar.
Mukmin menyampaikan tayangan film yang bermuatan kekerasan seperti saling pukul ataus saling ejek akan berbahaya bila dinonton anak-anak dan tidak memilliki saringan dalam memilih tayangan yang baik dan tayangan berbahaya.
"Literasi media itu adalah program memberi pencerdasan ke publik untuk dapat menilai tayangan itu baik atau buruk, sasaran KPID Sulbar kali ini adalah siswa apalagi kasus yang banyak terungkap belakangan ini justru dari dunia pendidikan," kata Mukmin.
Upaya menggencarkan literasi media ke sekolah- sekolah ini diputuskan KPID dalam rapat pleno yang berlangsung di sekretariat KPID.
Hadir dalam rapat pleno yang membicarakan program literasi itu antara lain Musktiwati (Ketua KPID), Farhanuddin (Wakil Ketua KPID), Bahtiar Ahmad serta Fachriadi Kusno masing-masing Anggota.
Pada rapat itu diputuskan literasi media yang direncana mulai pekan depan itu akan menyasar SD, SMA serta kampus perguruan tinggi.
Seperti marak diberitakan belakangan ini, kasus kekerasan yang menghebohkan dunia pendidikan terjadi di berbagai daerah, bahwa siswa Sekolah dasar sudah berani menganiaya temannya sendiri di dalam kelas.
Sejumlah pihak seperti kalangan psikolog pendidikan menilai tayangan yang ditonton anak-anak seperti film kartun serta video game menjadi beberapa penyebab anak-anak melakukan kekerasan terhadap temannya sendiri.
Wakil Ketua KPID Sulbar, Farhanuddin mengatakan untuk literasi media, KPID Sulbar memiliki program melek media yang dirumuskan dalam bentuk gerakan AmeSSa (Ayo Menonton Secara Sehat).
Program itu berisi sembilan langkah atau tips bagi penonton televisi untuk meminimalkan efek negatif dari tayangan televisi diantaranya penonton harus bisa mengendalikan waktu menonton televisi, memiliki jadwal tayangan sehingga dapat mengatur jadwal menonton bagi anak-anak.
"KPID Sulbar selain mengawasi siaran Televisi dan Radio, juga konsen pada kampanye menonton sehat, sehingga program literasi media kita gencarkan mulai dari sekolah hingga ke komunitas masyarakat, kita berharap masing-masing warga menjadi agen untuk mengkampanyekan tayangan yang sehat serta tayangan yang buruk," kata Farhan.
Disamping program kunjungan sesuai program KPID ke sekolah-sekolah, KPID Sulbar juga beberapa kali memenuhi undangan dari sekolah-sekolah untuk bekerja sama menggelar literasi media. Agus Setiawan
Berita Terkait
Bawaslu Sulbar mengevaluasi pelaksanaan pemilu
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
DPRD Sulbar menyusun Ranperda kemudahan berinvestasi
Kamis, 28 Maret 2024 2:23 Wib
Sinergisitas pemprov dan DPRD menghasilkan 24 penghargaan untuk Sulbar
Rabu, 27 Maret 2024 20:42 Wib
Bawaslu Sulbar meningkatkan kapasitas pengawas hadapi pilkada serentak
Rabu, 27 Maret 2024 1:48 Wib
Kemenkumham Sulbar meningkatkan kualitas produk hukum daerah
Rabu, 27 Maret 2024 1:48 Wib
Polda Sulbar menggelar pelatihan pra operasi Ketupat Marano 2024
Selasa, 26 Maret 2024 19:03 Wib
Korem Tatag terus tanamkan sikap persatuan dan kesatuan pada prajurit
Selasa, 26 Maret 2024 1:57 Wib
DPRD Sulbar susun ranperda pengembangan pesantren
Selasa, 26 Maret 2024 1:45 Wib