Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh mengatakan, Provinsi Sulbar terus berjuang untuk keluar dari status daerah tertinggal di Indonesia.
"Pemerintah dan masyarakat mesti terus bersama mengeluarkan daerah ini dari status ketertinggalan," kata Gubernur Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, Provinsi Sulbar telah ditetapkan sebagai daerah yang telah keluar dari predikat daerah tertinggal di Indonesia meskipun masih ada kabupatennya dalam kategori daerah tertinggal.
"Pelan pelan semua Kabupaten telah dikeluarkan dari kategori tertinggal dan kita semua berharap semua Kabupaten di Sulbar lepas dari kategori tertinggal," katanya.
Menurut dia, pemerintah dan masyarakat Sulbar jangan berpikir apa yang didapatkan dari 10 tahun Sulbar menjadi Provinsi di Indonesia tetapi berpikir bagaimana memberikan pengabdian terbaik untuk mendorong pembangunan di Sulbar agar terus mengalami peningkatan.
"Bangun Sulbar bersama berikan pengabdian terbaik kita untuk Sulbar dan agar daerah ini terus mengalami pertumbuhan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bupati Kabupaten Mamuju Utara, Agus Ambo Djiwa sebelumnya mengatakan, Kabupaten Mamuju Utara salah satu Kabupaten di Sulbar yang telah keluar dari predikat daerah tertinggal berdasarkan keputusan pemerintah ditingkat pusat.
"Mamuju Utara sudah keluar dari kategori daerah tertinggal berdasarkan penilaian pemerintah pusat, Mamuju Utara keluar di urutan ke 30 bersama Kabupaten Mamuju yang berada diurutan ke 50, Kabupaten Mamuju merupakan Kabupaten induk Kabupaten Mamuju Utara sebelum mekar, sebagai daerah yang juga telah meninggalkan predikat daerah tertinggal," katanya.
Menurut dia, kondisi itu sebuah keberhasilan pemerintah membangun daerahnya, dan pemerintah akan terus bekerja membangun ekonomi daerah ini, Mamuju Utara maju dengan memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi Sulbar dengan angka pertumbuhan ekonomi mencapai 14 persen, jauh di atas nasional mencapai tujuh persen.
Ia mengatakan, sektor perkebunan sawit telah membuat pertumbuhan ekonomi Mamuju Utara semakin tinggi dan kemiskinan turun karena telah membuat masyarakat mendapatkan lapangan kerja baru yang menjanjikan.
Ia mengatakan, Pabrik minyak goreng milik PT Astra Agro Lestari yang dibangun di Kabupaten Mamuju Utara dengan dana investasi mencapai Rp1,3 triliun akan menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat menekan angka kemiskinan.
Pabrik minyak goreng PT AAL berkapasitas produksi 2.000 ton memiliki tangki cadangan penyimpan crude palm oil (CPO) yang siap diolah menjadi minyak goreng dengan kapasitas 16.000 ton.
Pabrik minyak goreng itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yakni pelabuhan di Tanjung Bakau, Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara dengan luas lahan yang dimiliki mencapai 16 hektare akan semakin membangun ekonomi Sulbar agar maju dan berkembang. FC Kuen
Berita Terkait
Dekranasda Sulbar kembangkan usaha kerajinan tangan
Minggu, 5 Mei 2024 23:37 Wib
BPKPD Sulbar optimis capai target PAD Rp513,3 miliar pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 11:29 Wib
Kemenag Sulbar kampanye wajib halal UMKM di Mamuju
Minggu, 5 Mei 2024 1:24 Wib
BPBD: Material longsor menutupi ruas jalan pada 70 titik di Mamasa
Jumat, 3 Mei 2024 22:34 Wib
PJ Gubernur Sulbar: Kemendagri apresiasi upaya pengendalian inflasi
Jumat, 3 Mei 2024 21:22 Wib
DTPHP Sulbar lakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Mamuju Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 0:33 Wib
BPS: Sulbar provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik
Kamis, 2 Mei 2024 20:10 Wib
Basarnas dan RSUD Sulbar menandatangani kesepakatan penyelenggaraan SAR
Kamis, 2 Mei 2024 19:53 Wib