Makassar (ANTARA Sulsel) - Nilai impor Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan dari 96,55 juta dolar AS pada Juni 2014 menjadi 71,12 juta dolar AS pada Juli 2014 atau turun 26,34 persen.
"Sedangkan secara kumulatif nilai impor Sulsel sejak Januari hingga Juli 2014 mengalami penurunan sebesar 45,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam di Makassar, Minggu.
Selama Januari hingga Juli 2014 ini, ujar dia, nilai impor Sulawesi Selatan mencapai 509,07 juta dolar AS menurun sebesar 45,72 persen jika dibandingkan dengan nilai impor di periode yang sama tahun 2013.
Nursam merincikan, beberapa komoditas penyumbang impor terbesar berdasarkan kelompoknya (HS) seperti gandum-ganduman dengan nilai 28,17 juta dolar AS.
Ia mengatakan, selain dari gandum-ganduman yang menjadi penyumbang impor terbesar disusul mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai sebesar 14,63 juta dolar AS.
Untuk bahan bakar dan mineral juga menjadi penyumbang besar yakni sekitar 11,99 juta dolar AS, pupuk dengan nilai impor 4,37 juta dolar AS dan benda-benda dari besi dan baja dengan nilai impor 2,17 juta dolar AS.
Sedangkan berdasarkan negara asal impor, pada Juli 2014, Singapura merupakan negara pemasok barang impor terbesar dengan jumlah 18,30 juta dolar AS.
Diikuti oleh Australia sebesar 13,85 juta dolar AS dengan komoditi impor utama mesin-mesin atau pesawat mekanik, kemudian, Kanada 10,54 juta dolar AS.
Sementara dua negara terakhir Cina dan Amerika Serikat juga ikut menyumbang masing-masing 10,06 juta dolar AS dan 6,00 juta dolar AS. Kelima negara itu memasok barang impor dengan nilai sebesar 58,75 juta dolar AS atau 82,61 persen dari total impor di Sulsel.
Untuk impor berdasarkan pintu masuk di Sulsel melalui Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar senilai 44,30 juta dolar Amerika Serikat atau dengan persentase 62,28 persen yang menjadikannya sebagai pelabuhan terbesar yang melakukan bongkar muat.
Sedangkan tempat kedua yang melakukan bongkar muat terbesar juga berada di daerah Luwu Timur, atau pintu Malili senilai 24,88 juta dolar AS disusul Pelabuhan Parepare.
"Secara kumulatif dari Januari hingga Juli tahun 2014 impor Sulsel terbesar melalui Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dengan nilai 351,44 juta dolar AS, disusul Malili senilai 121,28 juta dolar AS dan Pelabuhan Balantang Malili dengan nilai 24,88 juta dolar AS," terangnya. Agus Setiawan
Berita Terkait
Pj Sekda Sulsel berharap BLK Maritim tekan pengangguran
Rabu, 8 Mei 2024 0:18 Wib
Basarnas Makassar mengevakuasi 52 korban banjir Sungai Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 0:16 Wib
Kemenkumham Sulsel MoU dengan Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat soal BHP
Selasa, 7 Mei 2024 22:27 Wib
SAR gabungan evakuasi 208 warga terisolir dampak bencana di Luwu Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:49 Wib
BNPB siap membangun rumah warga terdampak bencana di Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:13 Wib
Mantan Gubernur Sulsel melanjutkan pemberian bantuan bagi korban bencana
Selasa, 7 Mei 2024 21:12 Wib
Pemkab Sidrap menerima bantuan bencana BNPB Rp200 juta
Selasa, 7 Mei 2024 19:14 Wib
16 desa terisolir di Kabupaten Luwu jadi perhatian khusus BNPB
Selasa, 7 Mei 2024 18:07 Wib