Makassar (ANTARA Sulsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan menyatakan belum mendapatkan kepastian jatah sebagai tuan rumah babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir di Makassar, Sabtu, mengatakan masih menunggu kabar dari para pengurus olahraga di Sulsel terkait penunjukkan daerah tersebut sebagai panitia penyelelenggara.
"Pengurus Besar (PB) setiap cabang olahraga yang memberikan mandat kepada pengprov untuk menjadi pelaksana. Kami masih menunggu dan tentu berharap Sulsel bisa kembali menjadi tuan rumah Pra-PON 2015," jelasnya.
Pada pelaksanaan Pra PON 2011, Sulsel, terpilih menjadi tuan rumah untuk tiga cabang olahraga yakni kempo, futsal dan bulutangkis. Futsal dan bulutangkis menggelar PraPON antar wilayah pada Juni 2011. Sedangkan cabang kempo menggelarnya pada Juli 2011.
Menjadi penyelenggara Pra PON, kata dia, memang memiliki keuntungan tersendiri. Daerah yang bersangkutan tentu saja memiliki peluang yang besar untuk meloloskan lebih banyak atletnya berlaga di PON XIX Jabar 2016.
"Saya kira dalam beberapa bulan kedepan sudah ada kepastian apakah Sulsel mendapat jatah Pra PON ata tidak. Kami juga masih menunggu upaya pengprov untuk menjadi tuan rumah," katanya.
Sementara itu, Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) menyatakn telah menutup peluang Sulawesi Selatan untuk menjadi penyelenggara kejurnas termasuk PraPON karena dinilai gagal menjadi penyelenggara yang baik di Sarung Tinju Emas (STE) Makassar 2012.
Ketua Bidang Pertandingan dan Kompetisi PP Pertina John Amanupunyo, mengatakan kemungkinan Sulsel atau Makassar menjadi tuan rumah ajang nasional bisa terjadi tergantung kepengurusan Pengprov Pertina Sulsel yang akan datang.
Pada penyelenggara STE Makassar 2012 lalu, kata dia, panitia tidak menjalankan kewajibannya membayar biaya wasit sebesar Rp 446 juta. Akibatnya Ketua PP Pertina Reza Ali yang justru turun tangan untuk melunasinya.
Selain itu, kata Mantan Direktur Teknik Pertina Sulsel itu, pihak penyelenggara juga tidak menyiapkan transportasi lokal untuk mengangkut wasit menuju lokasi pertandingan. Kondisi itu membuat wasit merasa kesulitan.
"Keputusan PP Pertina juga sudah dibahas dalam rapat bersama pengurus beberapa waktu lalu. Soal keinginan Sulsel mengajukan diri sebagai tuan rumah Pra-PON 2015, kami persilahkan saja karena menjadi hak mereka. Namun kami tidak dapat memenuhi permintaan itu," ujarnya. Farochah
Berita Terkait
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib