Makassar (ANTARA Sulsel) - Persaudaraan Olahraga Bela Diri Kempo Indonesia Sulawesi Selatan tidak mempersiapkan atlet embu untuk menghadapi babak kualifikasi PON pada 2015 dan Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat 2016.
Sekretaris Umum Perkemi Sulsel Bonay Syam di Makassar, Selasa, mengatakan pihaknya hanya fokus tampil di kategori randori.
Keputusan itu dikarenakan jumlah dan kualitas atlet embu yang dinilai belum terlalu menjanjikan.
"Kami hanya akan ikuti nomor randori di PraPON 2015. Kami akan tampil pada enam kelas randori yang akan dipertandingkan yakni 60kg, 65kg, serta 70 kg. Sedangkan putri akan mengikuti kelas 45kg, 48kg, 51 kg," katanya.
Terkait minimnya atlet embu Sulsel, kata dia, karena atlet memang tidak terlalu suka dengan kategori yang memperakan jurus tersebut. Atlet Sulsel justru pada umumnya lebih menyukai kelas pertarungan yang dinilai lebih menantang.
Pengprov Perkemi Sulsel juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mempopulerkan dan melahirkan atlet embu di daerah tersebut. Pihaknya juga sudah meminta setiap Pengcab Perkemi ataupun dojo untuk lebih fokus meski pada akhirnya belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Sulsel memang masih memiliki beberapa atlet embu termasuk yang berasal dari SMKN 4 Makassar. Hanya saja ketika diturunkan pada sejumlah kejuaraan termasuk Kejurnas Kempo Piala Rektor Unhas se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Makassar, 23-25 Mei 2014, ternyata hasilnya juga masih belum menjanjikan.
Bahkan tim embu Sulsel tidak berkutik menghadapi tim Kutai Kartanegara yang tampil mendominasi sekaligus keluar sebagai juara umum di Kejurnas KTI 2014 tersebut.
Dengan pertimbangan itu pula sehingga Pengprov Perkemi Sulsel lebih memprioritaskan untuk menurunkan kempoin randori memperkuat Sulsel pada Kejurnas antar Kota di Surabaya, 23-24 Agustus 2014.
Sementara mengenai peluang ketiga mantan atlet SEA Games 2013 untuk tampil di Kejurnas 2014 yakni Ronald Huyanto, Dian Pertiwi dan Ade Irmas, pihaknya mengaku belum bisa memastikan.
Usia Ronald Huyanto yang tidak muda lagi menjadi salah satu alasan. Apalagi pihaknya belum mengetahui batasan usia yang akan diterapkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016.
Dian Pertiwi, kata dia, kemungkinan tidak bisa memperkuat Sulsel karena baru saja menjalani operasi yang oleh dokter diharuskan beristirahat selama enam bulan. N Juliastuti
Berita Terkait
Perkemi Sulsel dorong pembinaan atlet usia dini melalui berbagai kejuaraan
Selasa, 19 Desember 2023 1:22 Wib
Perkemi Sulsel rebut empat tiket PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara
Kamis, 24 Agustus 2023 16:25 Wib
PBVSI dan Perkemi Sulsel optimistis dapat meraih tiket PON 2024
Selasa, 22 Agustus 2023 20:23 Wib
Perkemi Sulsel menargetkan lima tiket PON 2024
Minggu, 20 Agustus 2023 16:26 Wib
Perkemi Sulsel fokus matangkan kemampuan atlet jelang PraPON 2023
Sabtu, 5 Agustus 2023 14:42 Wib
Perkemi Sulsel siapkan atlet hadapi Pomnas 2023 di Kalimantan Selatan
Selasa, 7 Maret 2023 14:29 Wib
Indonesia menargetkan peringkat dua Kejuaraan Dunia Kempo 2023 di Tokyo
Jumat, 3 Februari 2023 9:48 Wib
Perkemi menggelar Pra-PON mandiri di Surabaya
Selasa, 24 Januari 2023 15:47 Wib