Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menegaskan pimpinan SKPD paling bertanggungjawab jika ada temuan data tenaga honorer Kategori Dua (K2) ternyata palsu.
"Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus bertanggung jawab terhadap kebenaran data honorer kategori dua (K2) mereka yang dinyatakan lulus seleksi CPNS 2013. Pemalsuan data bisa dijerat pasal pidana," kata Kepala BKDD Mamuju, Sahari Bulan di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, semua SKPD yang lulus harus memverifikasi dan menandatangai pernyataan bahwa yang bersangkutan betul-betul mengabdi sesuai syarat K2.
Dia mengatakan, hal itu merupakan syarat mutlak dari kelengkapan berkas honorer K2 yang dinyatakan lulus seleksi CPNS.
Berkas honorer lulus, kata dia, baru bisa diproses setelah ada verifikasi dasar dari SKPD tempat tenaga honerer mengabdi.
Sementara, salah satu honorer yang merupakan tenaga administrasi pada sebuah sekolah mengaku telah memersiapkan berkas agar bisa segera memeroleh NIP.
Ibu satu anak ini yakin, berkasnya akan lolos verifikasi dan akan mendapat surat pernyataan dari kepala dinas pendidikan Mamuju.
"Semua berkas sudah saya siapkan, kalau sudah ada permintaan saya akan masukkan segera. Saya harap bisa jadi CPNS karena memang sudah lama mengabdi," katanya tanpa ingin menyebut nama. Agus Setiawan
Berita Terkait
DTPHP Sulbar lakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Mamuju Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 0:33 Wib
BPBD: Material longsor menutup jalan Trans Sulawesi di Mamuju Tengah
Rabu, 1 Mei 2024 13:36 Wib
Polres Mamuju Tengah menangkap tiga pelaku penyalahgunaan narkoba
Selasa, 30 April 2024 21:06 Wib
Bulog jamin stok beras di Mamuju aman hingga lima bulan ke depan
Senin, 29 April 2024 20:40 Wib
Kodim Mamuju menggelar Komsos ciptakan pilkada damai 2024
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib
Pemprov Sulbar lelang 44 kendaraan dinas untuk hasilkan PAD
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Pengusaha gula harap kunjungan Presiden ke Mamuju berdampak positif
Jumat, 26 April 2024 14:41 Wib
Bupati Mamuju optimistis produksi padi meningkat
Rabu, 24 April 2024 21:42 Wib