"Di mana-mana kongres itu kalau orang diajak Ketua untuk melakukan sosialisasi lalu datang ke tempat sosialisasi, kemudian difasilitasi tiket itu 'kan bukan ukuran 'money politics'. Terlalu murah kalau itu dijadikan alat ukur," kata Ilham usai Deklarasi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, (IAS IA Aziz) di Masjid Al Aqsa jalan Maipa Makassar, Jumat.
Ilham menyakini dan percaya tidak ada "money politics" yang terus digembar-gemborkan oleh media ketika pada pemilihan Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) di Bandung 2010.
"Saya yakin dan percaya tidak ada 'money politics' di Partai Demokrat. Kenapa? Karena pada akhirnya kesadaran itulah yang menentukan dan terbukti kandidat yang terpilih. Sebab, dari sekian banyak kandidat mereka tidak melakukan sosialiasasi. Anas merupakan kader Partai Demokrat, bukan tiba-tiba muncul seperti itu," katanya menandaskan.
"Begini sebagai contoh di Sulsel dengan 24 kabupaten/kota dengan membawa struktur pengurus inti ketua, sekertaris, dan bendahara, serta lainnya, misalnya, itu sudah lebih dari Rp100 juta dan bisa saja nombok," katanya.
"Pemberian trasportasi dan fasilitas lainnya biasa itu dalam setiap kongres. Saya yakin semua dapat bagian, dan itu bukan dari 'money politics'. Bagaimana mau hadir kalau yang mengudang tidak memfasilitasi dan sebagainya," ungkapnya.
"Tidak ada pertemuan-pertemuan dewan dan sebagainya apalagi mengalang opini yang menyesatkan. Jelas Demokrat masih dipimpin Anas Urbanigrum sampai akhir priodenya," katanya membela.(T.KR-DF/D007)