Dalam aksi sekitar pukul 13.30 WITA, mahasiswa dua fakultas ini saling kejar dan serang mengunakan batu juga balok kayu. Bentrok berlangsung sekira satu jam, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun diketahui sejumlah mahasiwa terkena lemparan batu.
Rektor Unhas Prof Dr Idrus Paturussi bersama Kepala Polisi Sektor Makassar, Komisaris Polisi Amiruddin berhasil merelai pertikaian antara dua fakultas itu setelah mengambil inisiatif untuk turun ke lokasi bentrokan guna menenangkan mahasiswa.
"Kejadian ini sangat disesalkan dan memalukan bagi mahasiswa serta merusak citra kampus. Ini penyakit mahasiswa yang selalu muncul dan tak pernah selesai. Saya menduga ada otak dan aktor intelektual bermain dibalik tawuran ini," ungkap Idrus.
"Bulan seperti ini sangat rawan tawuran dan kita melihat kasus lama pembakaran kampus juga terjadi pada bulan sama tahun lalu. Kadang-kadang situasi ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
"Dari laporan pelaku tawuran diketahui sebanyak 40 orang, dan akan ditangkap semuanya, kita akan pecat bila terbukti bersalah, untuk apa dipertahankan kalau merusak," paparnya.
Belum diketahui motif aksi saling serang antara dua fakultas itu. Namun, kuat dugaan bentrokan karena dendam lama dua fakultas yang diketahui sebelumnya bermusuhan ini. Tawuran kerap terjadi setiap penerimaan mahasiswa baru.